jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak habis pikir dengan munculnya pihak yang menyebarkan hoaks terkait Puti Guntur Soekarnoputri menjadi bakal calon Wali Kota Surabaya.
Terlebih cara itu dilakukan dengan upaya memalsukan tanda tangan dirinya dan Sekjen Hasto Kristiyanto.
Untuk Kota Surabaya, DPP PDIP memutuskan untuk mengusung pasangan Eri Cahyadi - Armuji.
BACA JUGA: Ada Pesan Khusus dari Megawati untuk Para Panglima PDIP di Surabaya
Menurut Megawati, Eri-Armuji, dan pasangan calon yang diusung partainya di Pilkada Serentak 2020, merupakan wakil dari PDIP.
Sebagai ketua umum, dirinya bertanggung jawab penuh atas keputusan itu.
"Karena saya sebagai Ketum nanti akan mempertanggungjawabkan ke kongres partai, itu namanya jalan organisasi," kata Megawati secara telekonferensi, Selasa (2/9).
Meski demikian, Megawati juga menyampaikan rasa herannya karena begitu banyak yang mencoba mempengaruhi keputusan partai atas Pilwakot Surabaya.
"Sampai tanda tangan saya saja kemarin di Surabaya itu, sampai dipalsukan. Heboh itu, viral. Yang dicalonkan Mbak Puti, itu keponakan saya, putrinya Pak Guntur. Tega-teganya coba," kata Megawati.
Bagi Megawati, sikap tegasnya itu merupakan bagian dari sikap maupun tindakan dirinya menjaga keutuhan partai serta kader PDIP seluruh Indonesia.
"Begitu kuatnya keinginan saya untuk melindungi kalian (kader, PDIP). Rekomendasi itu, yang asli itu ada barcode-nya. Yang tak ada barcode, tak ada yang tahu. Artinya sulit sekali dipalsukan. Jadi sampai seperti itu, lho," kata Megawati.
Dia mengatakan hanya dirinya dan Ketua DPP PDIP Muhammad Prananda Prabowo yang mengetahui soal rekomendasi. "Jadi kalau ada yang palsu-palsu, ya, gampang, saya langsung tahu," jelas dia. (tan/jpnn)
BACA JUGA: Eri Cahyadi-Armuji Bukti Mega dan Risma Satu Frekuensi
BACA JUGA: Sah! Ini Jagoan PDIP di Pilwakot Surabaya
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga