Melalui G20, Indonesia Pimpin Gerakan Global Membangun Sistem Pendidikan

Kamis, 17 Maret 2022 – 15:22 WIB
Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20 Iwan Syahril menyampaikan melalui G20 EdWG, Indonesia mengajak dunia bergotong royong untuk menata dan membangun kembali sistem pendidikan. Foto Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20 (Chair of G20 Education Working Group/EdWG) Iwan Syahril menyampaikan Indonesia melalui melalui G20 EdWG mengajak dunia bergotong royong untuk menata dan membangun kembali sistem pendidikan.

Hal itu penting dilakukan untuk mempersiapkan anak bangsa yang tangguh menjawab tantangan masa depan sekaligus tuntutan global.

BACA JUGA: Together Stronger

”Melalui G20 EdWG, Indonesia memimpin gerakan global untuk menata kembali dan membangun sistem pendidikan,” kata Iwan dalam sambutan pembuka pertemuan pertama EdWG, di Yogyakarta, Rabu (16/3).

Dia menjelaskan ketimpangan dalam mengakses pendidikan berkualitas dan ketidaksiapan siswa untuk menghadapi dunia kerja, telah menjadi isu yang dihadapi dunia selama beberapa dekade terakhir.

BACA JUGA: Paham Kondisi Rakyat, PM Malaysia Izinkan Simpanan Hari Tua Dicairkan Lebih Awal

Terlebih lagi, pandemi Covid-19 memperburuk situasi tersebut dengan memperluas kesenjangan sosial ekonomi dan membawa perubahan signifikan pada sistem pendidikan dan dunia kerja.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek RI itu menekankan bahwa gerakan gotong royong untuk menjadi lebih baik tersebut harus segera dilakukan.

BACA JUGA: Remis

"Fakta bahwa pandemi memberikan dampak kepada seluruh dunia dan semua orang menekankan pentingnya bagi kita semua untuk bergotong royong secara global,” kata Iwan.

Oleh karena itu, semua pihak menurutnya bergerak dari sekarang. Anak-anak tidak bisa terus menunggu sekolah mereka dibuka kembali dan mengalami learning loss

Iwan menyebut perkaranya bukan hanya tidak masuk kelas atau gagal dalam ujian, tetapi ini masalah anak-anak yang kehilangan minat belajar dan kehilangan kepercayaan diri.

"Ini adalah perkara calon pemimpin-pemimpin masa depan yang tidak lagi berani bercita-cita,” ucap Iwan.

Pertemuan hari pertama G20 EdWG terdiri atas dua sesi dengan masing-masing agendanya membahas pendidikan berkualitas untuk semua dan teknologi digital dalam pendidikan.

EdWG hari pertama dihadiri 27 delegasi secara luring, yakni Afrika Selatan, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, Prancis, Singapura, Spanyol, Uni Emirat Arab, Bank Dunia, UNESCO, dan UNICEF.

BACA JUGA: Biosolar & Minyak Goreng Langka di Riau, Irjen Iqbal Kirim Pesan Tegas untuk Mafia

Sebanyak 64 delegasi dari Amerika Serikat, Belanda, Britania Raya, India, Italia, Jepang, Jerman, Kamboja (sebagai Ketua ASEAN), Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Turki, Uni Eropa, dan OECD hadir secara daring. (esy/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelaran Y20, Saraswati Ingin Pemuda Gelorakan Pemulihan Pandemi


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler