Melalui SSI, Kemenkominfo Targetkan 150 Startup Digital 

Kamis, 06 Juli 2023 – 20:40 WIB
Startup Studio Indonesia (SSI) menggelar Milestone Day Batch 6 dengan konsep more brainstorming, less classes. Foto dok. Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Startup Studio Indonesia (SSI) menggelar Milestone Day Batch 6 dengan konsep more brainstorming, less classes.

Kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta belum lama ini diikuti 17 pelaku early-stage startup yang mempresentasikan program dan capaian mereka. 

BACA JUGA: SSI Batch 6 Berakhir, 17 Startup Finalis Siap Gencarkan Strategi Product-Market Fit

Melalui SSI, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menargetkan untuk menghasilkan 150 startup digital pada 2024 yang telah berhasil mengembangkan bisnisnya dalam skala jumlah pengguna, total pendapatan, pekerjaan, dan pendanaan dari Venture Capital.

Berdasarkan data milik Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah entrepreneur di Indonesia baru mencapai 3,47% dari total penduduk hingga 2021 lalu.

BACA JUGA: Indonesia-Argentina Berlaga, Pegadaian Gandeng PN-SSI Bentuk Tim Bersih Indah

Oleh karena itu, Kemenkominfo berkolaborasi dengan para penggerak ekosistem digital untuk menginisiasi lahirnya startup baru melalui SSI dengan tujuan meningkatkan jumlah kewirausahaan ekonomi digital di Indonesia.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan dalam waktu 4 bulan, telah dilaksanakan 347 sesi coaching dengan 91 praktisi aktif yang berasal dari founder startup di Indonesia.

BACA JUGA: Gelar SSI Batch 6, Kemenkominfo Pilih 17 Startup, Berikut Daftarnya

“Setelah melalui rangkaian program, telah mencapai milestone day di mana startup terpilih akan memaparkan bisnis dan capaiannya," kata Semuel Abrijani dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (6/7).

Koordinator Program SSI Kemenkominfo Sonny Hendra Sudaryana melanjutkan kegiatan dengan berbagi success story dari SSI yang mana terdapat banyak alumni mendapatkan investor.

Menuju perjalanan itu, tidak boleh hanya menunggu mendapatkan investor, tetapi dimulai pada saat pembentukan mindset, khususnya product market fit, startup harus mampu bertahan.

Dia melihat program ini secara utuh, benar-benar mencoba mengerti keluh kesah founder.

"Kami bisa customize dan memahami masalahnya serta mencari solusi bersama-sama. Kami belajar bahwa kebutuhan tiap startup itu berbeda,” tuturnya.

Co-founder Zi.care sekaligus alumni SSI Batch 3 Ferdiansyah mengatakan tidak mudah menjadi startup yang bergerak di bidang kesehatan, terlebih lagi latar belakang dari para pendirinya bukan dari dunia medis.

Mereka ada resistensi terkait bagaimana mengadopsi teknologi dari orang yg bukan medis. Sambil membuat sistem ini mereka belajar dengan praktisi dan dijadikan bagian dari pengembangan produk.

"Kami belajar product market fit lagi, kami sharing dengan teman teman startup lain, bahwa tidak bisa idealisme mendominasi. Kami harus tahu market, seperti apa dan menyesuaikan,” jelasnya.

Mengenai tantangan yang dihadapi startup turut dituturkan oleh co-founder dan CEO dari Broom.id, Pandu Adi Laras. Pada perjalanannya, Broom.id juga memiliki cerita terkait persepsi pasar yang menjadi kendala untuk meyakinkan investor.

“Membuktikan bahwa kalian tepat untuk di-invest. Bagaimana caranya build the product, kami cari customer yang akan kami solve problemnya," ujarnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari 17 startup terpilih yang merupakan pendiri startup tahap awal.

Mereka akan mengikuti sesi Founder's Camp dan 1-on-1 Coaching terkait product-market-fit selama empat bulan yang meliputi pengawasan pembuatan dan pelaksanaan, strategi pengembangan produk startup agile, strategi pengukuran startup melalui PRECISE metrik, dan proses iterasi produk. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahap Akhir SSI, Para Startup Digembleng Lebih Keras


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler