Melancong ke Teluk Lumba-lumba

Jumat, 23 Oktober 2009 – 08:22 WIB
MAIN ULAR: Novi Apriyani, asal SMAN 1 Banyuasin III Sumatera Selatan, dikalungi ular saat tim DBL Indonesia All-Star 2009 berkunjung di Perth Zoo, FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS
PERTH - Dua laga pemanasan telah dilewati tim DetEksi Basketball League (DBL) Indonesia All-Star 2009 di Australia BaratKamis kemarin (22/10), waktunya student athlete pilihan peserta Honda DBL 2009 yang diadakan di 15 provinsi itu menyegarkan pikiran: Bersenang-senang, tapi tetap sambil belajar.
    
Setelah bermalam di Bunbury, tiga jam dari Perth, tim DBL Indonesia All-Star berangkat pagi ke Dolphin Discovery Centre

BACA JUGA: Ingin Sempurnakan Gelar di Malaysia

Di tempat yang terletak dekat Bay of Dolphin (baca: teluk lumba-lumba) itu, para pemain dan ofisial yang pernah dilatih langsung oleh NBA tersebut diberi segudang pengetahuan baru tentang lumba-lumba.
    
"Umumnya, lumba-lumba berwarna abu-abu di punggung dan putih di bagian perut
Tahu kenapa" Itu sangat berguna sebagai kamuflase, menghindar dari serangan hiu

BACA JUGA: Besok, Kontingen Sea Games Berangkat ke Laos

Warna abu-abu tampak sama dengan air laut jika lumba-lumba dilihat dari atas
Sedangkan warna putih sama dengan air laut yang disinari matahari jika lumba-lumba dilihat dari bawah," papar Erin Hick, visitor services coordinator Dolphin Discovery Centre.
    
Di tempat yang dibangun pada 1994 itu, tim DBL All-Star juga diberi penjelasan tentang bagaimana lumba-lumba melindungi diri, beristirahat (karena lumba-lumba tidak pernah tidur), tumbuh dan menjadi dewasa, berkembang biak, dan masih banyak lagi."Total, ada 180 lumba-lumba hidung botol tinggal di kawasan ini

BACA JUGA: Sampras Dukung Federer

Yang betina selalu berada di sini, yang jantan hanya ketika musim panasDi musim dingin, entah para lumba-lumba jantan berkelana ke mana," tambah Erin.
    
Seharusnya, kemarin tim DBL Indonesia All-Star punya kesempatan berinteraksi langsung dengan lumba-lumbaSayang, hingga rombongan meninggalkan Dolphin Discovery Centre, lumba-lumba yang ditunggu tidak kunjung datang"Tidak apa-apa, ayo berangkat melihat Koala dan Kanguru!" seru Raymond Cuwondo, guard asal SMA Santo Paulus Pontianak.
    
Dan kekecewaan tim yang Sabtu (24/10) mendatang berhadapan dengan tim muda Western Australia tersebut terbayar setelah sampai di Perth ZooMemasuki pintu gerbang, mereka langsung disambut deretan burung pinguinLalu, ada buaya sepanjang 5 meter.Tidak lupa, tim DBL Indonesia All-Star menyapa tiga hewan khas Australia, kanguru, koala, dan tasmanian devil"Eh, itu mirip kamu koalanyaCoba deh duduk deket pohon iniPasti samaHa ha ha," kelakar Njoo Soen Eng, pelatih asal SMA Frateran Surabaya kepada Marisya Rizkia, guard asal SMAN 1 Bandung.
   
Selain foto-foto di dekat kandang tiga hewan tersebut, pemain dan ofisial yang masih akan berada di Perth sampai 26 Oktober mendatang itu dapat kesempatan istimewa "berdansa" bersama ular piton kepala hitam."Eits, eits, ularnya kok bergerak-gerak terus giniGigit nggak sih ini" Tangan jadi berputar-putar seperti dansa gini," ucap Novi Apriyani, center asal SMAN 1 Banyuasin III (Sumatera Selatan) ketika seekor ular piton kepala hitam dikalungkan oleh petugas Perth Zoo.
   
Di Perth Zoo, tim DBL Indonesia All-Star juga meluangkan waktu untuk bersantap siangTempatnya, di tungku barbeque yang memang tersebar di seluruh wilayah Perth Zoo"Kita punya lima tempat barbeque seperti iniIde yang menarik memang, bersantap sambil melihat tingkah unik para hewan di sini," ujar Susan Hunt, chief executive officer Perth Zoo.
    
Fun day tim DBL Indonesia All-Star kemarin ditutup dengan makan malam bersama di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (RI)Rombongan diterima langsung oleh Konsulat RI untuk Australia Barat, Andi Ahmad Bastari.Dalam acara yang dimeriahkan suguhan tari tradisional Indonesia, Puspanjali dan Kecak dari daerah Bali serta Rapai Geleng dan Saman dari Aceh tersebut, turut hadir Deane Edge Combe, coordinator Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP), Karen Bailey, head committee Balai Bahasa Indonesia Perth BPIP), Glenn Dawson, community basketball administrator Basketball Western Australia, beberapa host families dari program AIYEP, dan anggota persatuan pelajar Indonesia di Australia (PPIA).
    
Di penghujung acara, tim DBL All-Star pun bikin hebohDipimpin kapten tim dansa DBL, Alvin dari SMA Trinitas Bandung, seluruh barisan pemain, pelatih, dan personel DBL Indonesia berjoget mengikuti lagu Terajana dan Kopi DangdutAndi Ahmad Bastari juga sempat menyanyikan lagu Sakura."Saya sangat bangga dengan kedatangan tim DBL di siniApalagi, tim ini beranggotakan anak-anak dari banyak provisi di IndonesiaBenar-benar menunjukkan semangat Bhinneka Tunggal IkaDan lagi, mulai bola, seragam, sampai sepatu yang dibawa ke Australia merupakan produk IndonesiaSangat luar biasaSemoga ini menjadi agenda rutin tim DBL," ujar Andi Ahmad Bastari.
    
Deane Edge Combe menambahkan, hubungan bilateral kedua negara akan percuma jika tidak diimbangi dengan hubungan people to people yang baik"Dan ini adalah salah satu bentuk hubungan people to people yang sangat efektifSemoga hasil terbaik tim DBL dapatkan di pertandingan (24/10) nanti," imbuh Deane.
    
Hari ini, agenda tim DBL Indonesia All-Star berlanjut dengan mengunjungi dua universitas di Perth, Curtin University dan Edith Cowan UniversityKemudian, tim akan melakukan latihan jelang laga internasional melawan tim muda Western AustraliaIkuti terus berita dan cerita tim DBL Indonesia All-Star selama berada di Perth, Australia, di halaman ini(dat)
    

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syamsul Anwar Babak Belur


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler