Menjelang penyelenggaraan pacuan kuda paling tersohor di Australia, Melbourne Cup di Flemington Melbourne hari Selasa (6/11/2018), pembicaraan tahun ini adalah apakah semakin sulit bagi kuda asal Australia memenangkan lomba dengan hadiah terbesar di Australia tersebut.
Ini disebabkan karena semakin banyaknya kuda internasional yang ikut dan semakin sering mereka menjadi juara.
BACA JUGA: KNKT Berhasil Unduh Data Penerbangan Dari Kotak Hitam Lion Air JT610
Kuda internasional pertama yang menjadi juara Melbourne Cup adalah Vintage Group di tahun 1993, dan sejak itu, semakin banyak pemilik kuda internasional mengikutkan kuda mereka bertanding di Melbourne, yang diselenggarakan setiap Selasa pertama bulan November.
Menurut salah seorang peternak kuda pacu Australia, Adam Sangster bila keadaan tidak berubah dalam acara industri kuda di Australia melakukan pembibitan maka semakin susah bagi kuda asal Austtralia untuk menjadi juara di Melbourne Cup.
BACA JUGA: Polisi NSW Temukan Lab Pabrik Ekstasi Senilai Rp55 Miliar Di Sydney
Melbourne Cup adalah salah satu lomba pacuan paling terkenal di dunia, dengan pemenangnya akan menjadi hadiah uang tahun ini $AUD 7.3 juta (sekitar Rp 75 miliar lebih).
Menurut Sangster, peternak kuda pacu di Australia lebih mementingkan kuda yang bisa berlari lebih cepat dalam jarak dekat, istilah yang dikenal sebagai sprinter, sementara dalam lomba seperti Melbourne Cup, kuda yang biasa menang adalah kuda yang punya stamina lebih kuat yang disebut sebagai stayer.
BACA JUGA: Biarawati Patricia Fox Tiba Di Melbourne
"Karena kita kebanyakan ingin mendapat keuntungan cepat, kuda yang lebih banyak dilatih adalah jenis sprinter." kata Sangster yang memiliki peternakan untuk kuda pacu di Victoria Tengah.
Karena itu, pasar penjualan di Australia lebih menghargai kuda sprinter, sementara kuda jenis stayer semakin banyak yang dibesarkan di Eropa.
"Di pasar komersial, Anda mungkin tidak mendapatkan keuntungan [untuk kuda stayer], dan di situlah kesulitannya." Photo: Pembiak kuda pacuan Australia, Adam Sangster berharap dapat menghasilkan kuda pacuan yang akan memenangkan Melbourne Cup di masa depan.
(ABC News: Ben Lisson)
Kuda pacu cepat lebih diminati
Sangster sudah menghasilkan beberapa kuda pacu yang sukses, dan salah satunya adalah Highland Reel â yang sudah memenangkan lomba selama tujuh kali dan mendapatkan hadiah jutaan dolar.
Namun Highland Reel berjenis stayer, dan ketika pensiun dan hendak menjadi penjatan, harganya tidaklah setinggi kuda-kuda lain yang menang dalam lomba spriner.
Harga jual Highland Reel hanya $AUD 16.000 (sekitar Rp 170 juta) sementara harga kuda pacuan sprinter tiga kali lipatnya.
Salah satu tantangan utama dalam pemeliharaan kuda pacu adalah kesabaran.
Di Eropa, kuda yang dipersiapkan untuk balapan yang lebih panjang hanya dilatih di peternakan sampai mendekati usia tiga tahun.
Mereka tidak akan diikutkan dalam perlombaan sampai mereka mampu menempuh jarak yang lebih jauh. Photo: Kuda dari luar negeri seperti Media Puzzle menambah drama seputar Melbourne Cup dalam beberapa dekade dan menang di tahun 2002. (AAP: Joe Castro)
Itu tidak terjadi di Australia karena kuda-kuda pacu yang ada di sini kebanyakan dimiliki oleh para sindikat dengan anggotanya banyak.
Menurut statistik satu dari 244 orang di Australia memiliki saham dalam kuda pacuan.
"Para anggota sindikat dan pelatih kuda mereka ingin memenangkan lomba jenis sprinter karena di situlah sumber keuntungan yang besar adalah ketika Anda mensindikasikan seekor kuda jantan," kata Sangster.
"Melatih seekor kuda pacuan jenis stayer bukanlah proses cepat, ini sedikit seperti proses yang memerlukan kesabaran."
Di Eropa, pemilik cenderung lebih kaya dan lebih bersedia menunggu.
"Sangat sulit mengalahkan mereka yang berasal dari Belahan Bumi Utara dalam permainan yang merupakan tradisi mereka sendiri," kata Patrick Clancy dari TBV sebuah badan yang membawahi para peternak kuda pacu di Australia.
Ketika pemilik mengambil kuda pacuan jenis stayer, tidak banyak lomba yang ada dengan hadiah uang besar, dan juga biaya pelatihannya mahal, karena kudanya tidak bisa bertanding segera.
TBV mengatakan perlu adanya perubahan jenis lomba di Australia sehingga pasar kembali mendukung kuda pacu jenis stayer yang berpeluang untuk menang dalam lomba seperti Melbourne Cup.
"Perlu ada lebih banyak pekerjaan yang dilakukan oleh pihak berwenang di Australia untuk menumbuhkan jumlah lomba pacuan kuda dengan jarak yang lebih panjang - terutama untuk kudq berusia tiga tahun," kata Clancy.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Netizen China Protes Kemenangan Master Kung Fu Lawan Petinju Palsu