PYONGYANG - Rencana Korea Utara meluncurkan roket yang mereka klaim akan membawa sebuah satelit komunikasi ke orbit, akhirnya berujung anti-klimaks. Ternyata, roket yang menimbulkan kontroversi itu itu tidak mampu mencapai lapisan atmosfer bumi dan meledak beberapa saat setelah diluncurkan Jumat (13/4) pagi.
Roket dilaporkan meledak di atas perairan Laut Kuning. Beberapa jam kemudian, pemerintahan Korut mengakui satelit mereka telah gagal mencapai orbit karena ledakan tak terduga pada roket peluncur mereka. Dikutip dari AFP, Pyongyang telah memerintahkan para ilmuwannya untuk menyelidiki penyebab ledakan.
Roket yang diluncurkan sebagai peringatan 100 tahun kelahiran pendiri Korut, Kim Il-Sung itu diklaim untuk kepentingan penelitian dan ilmu pengetahuan. Namun Amerika Serikat dan para sekutunya, dalam beberapa minggu terakhir menuduh peluncuran roket tersebut sebagai suatu upaya terselubung untuk menguji-coba sistem persenjataan rudal yang notabene dilarang oleh PBB.
“Korut hanya membuat bangsa mereka semakin terisolir dengan melakukan aksi provokasi tersebut. Tindakan terakhir mereka menegaskan pemerintahan Pyongyang hanya menghamburkan uang untuk penguatan persenjataan dan propaganda tak berguna sementara rakyat mereka sedang kelaparan,” ungkap juru bicara Gedung Putih, Jay Carney.
“Peluncuran roket tersebut jelas-jelas melanggar hukum internasional dan komitmen mereka untuk menghentikan uji-coba senjata nuklir sebagai timbal-balik atas bantuan makanan dari AS,” tambahnya.
Sementara Kementrian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, roket tersebut diluncurkan pukul 07:30 waktu setempat (05:39 WIB) dan hanya terbang selama satu atau dua menit sebelum meledak di udara. Korsel saat ini sedang mengamati secara seksama tentang kemungkinan adanya bentuk provokasi lain dari negara tetangga sekaligus musuh bebuyutan itu.
Dilaporkan pula, militer Korsel telah mengirimkan sebuah tim khusus untuk mencari dan mengambil sisa-sisa ledakan roket tersebut meskipun Korut telah memperingatkan mereka agar tidak melakukan hal tersebut.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa Florida Tangani Pembunuhan Bernuansa SARA
Redaktur : Tim Redaksi