jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Google Institute dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mengajak masyarakat mengenal lebih jauh khazanah budaya Indonesia melalui Google Arts and Culture.
Melalui platform digital ini, masyarakat kini dapat mengakses berbagai museum nasional dari puluhan negara, tempat bersejarah, dan kini lebih dari 4.000 buah koleksi Wayang dari Museum Wayang Nasional, dengan menggunakan gawai di manapun mereka berada.
BACA JUGA: Asyik! Google dan Kemendikbud Bagi-bagi Paket Data Internet Gratis untuk Guru
Untuk merayakan keberagaman Wayang, sebuah tradisi seni dan budaya mendongeng yang berasal dari Bahasa Jawa yang bermakna “bayangan,” laman ini akan menampilkan 12 pameran interaktif dari beragam jenis Wayang, hingga busana yang dikenakan setiap Wayang yang khas dengan daerah asalnya.
Masyarakat yang mengakses juga akan dibawa ke-3 tur street view yang dilengkapi dengan panduan audio, dan juga video tutorial tentang cara membuat wayang.
BACA JUGA: Selama WFH, Karyawan Google Tak Lagi dapat Uang Makan Siang Gratis
Dengan ini diharapkan dapat membuat keluarga, pecinta kerajinan, atau bahkan yang sekadar ingin tahu, untuk tetap aktif dan produktif di rumah.
“Sebagai salah satu warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur atau Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity, yang diakui UNESCO, Wayang bukan 0sekadar sebuah kesenian atau pertunjukan," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid, Rabu (13/5)
BACA JUGA: Mulan Jameela Khawatir Ahmad Dhani Masuk Penjara Lagi
Dia melanjutkan, Wayang merupakan media refleksi yang lebih sering menggambarkan kisah nyata masyarakat dan juga penuh dengan kearifan-kearifan yang dapat dijadikan falsafah hidup.
Ini adalah bagian penting dari masyarakat Indonesia yang tidak hanya harus dilestarikan, tetapi juga dirayakan.
"Berkat Google Arts and Culture, secara digital kami dapat melestarikan bagian-bagian penting dari warisan Indonesia, sekaligus merayakan keberagamannya yang unik dan mewarnai setiap bagian Indonesia," ujar Hilmar.
Sementara Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, kini banyak hal yang bisa dilakukan di rumah dengan bantuan teknologi.
Dengan ini berarti kita dapat belajar tentang warisan budaya Indonesia yang kaya dengan cara menyenangkan dan menarik.
“Kami senang dapat memperkenalkan salah satu keunggulan budaya kami dari Museum Wayang Nasional ke Google Arts and Culture, yang tidak hanya membuatnya dapat diakses oleh banyak orang di Indonesia, tetapi juga untuk dikenalkan ke masyarakat dunia,” terang Anies.
Pada kesempatan sama, Manajer Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, Google Indonesia, Ryan Rahardjo mengatakan, Google menyadari pentingnya melestarikan warisan budaya sebagai bagian dari identitas sebuah negara.
Sejak Oktober 2017, Google telah secara aktif bekerja untuk menambahkan lebih banyak konten dari museum-museum dan juga tempat bersejarah nasional di Indonesia ke Google Arts and Culture.
"Kami berharap dapat terus melestarikan dan merayakan lebih banyak warisan dan khazanah budaya Indonesia secara digital di masa mendatang,” tandas Ryan. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad