Melihat Fasilitas Pemusatan Latihan Timnas di Medan

Restoran Harus Berbagi dengan Tamu Hotel

Jumat, 25 Januari 2013 – 08:16 WIB
Pemain Timnas latihan di Medan. Foto: Andri Ginting/dok.JPNN
HOTEL Saka berkapasitas 40 kamar. Seakan hanya diperuntukkan untuk timnas, seluruh kamar digunakan Andik Vermansyah dkk. Hotel berbintang tiga ini pun dikondisikan seperti mess pemain.
---------------
DONI HERMAWAN, Medan
--------------
Saat ini ada 30 kamar yang tersisi. Pun ada 10 sisa kamar, tetap tidak boleh direservasi oleh tamu di luar timnas.

"Ada 40 kamar dan saat ini 30 sudah diisi timnas. Memang ada sisa 10 lagi. Tapi kami juga persiapkan itu untuk timnas. Nanti sewaktu-waktu ada pemain yang datang menyusul kami sudah punya tempat. Karena pemain kan tidak datang sekaligus," kata Akbar Bukhari, pemilik Hotel Saka.

Hotel Saka membagi kamarnya ke dalam tiga kelas. Ada kelas superior, deluxe, dan suit. Semuanya dibagi rata untuk pemain.

"Sebenarnya tidak banyak perbedaan dari masing-masing jenis. Hanya kondisinya tergantung lebar saja. Kalau soal pembagian kamarnya kita serahkan kepada timnas. Kami hanya sediakan tempat," katanya.

Selain kamar pihaknya juga menyediakan ruangan meeting. Ruangan ini dibutuhkan Nil Maizar setiap harinya untuk membahas strategi dengan pemain. Begitu juga pertemuan dengan manajemen untuk membahas kebijakan strategi terkait timnas.

"Ruang meeting ada tiga. Satu dipakai untuk timnas setiap harinya. Dua lainnya sudah mulai disewakan untuk pertemuan-pertemuan dari kantor," bebernya.

Untuk ruang makan, restoran terletak persis di sebelah lobi hotel. Bahkan pintu sisi samping hotel langsung ke restoran. Untuk yang satu ini timnas masih berbaur dengan tamu hotel yang kebetulan tengah menggelar pertemuan.

Karena itu tak jarang acara makan timnas dibarengi sesi foto-foto dari pengunjung hotel lainnya yang penasaran ingin mengabadikan momen bertemu dengan pemain Timnas.

"Untuk restoran memang pemain timnas harus berbaur untuk tamu lainnya. Tapi untuk makanan kami pisahkan dengan pengunjung hotel umumnya," beber pria berusia 25 tahun ini.

Pengkhususan ini memang harus dilakukan karena menu makanan timnas berbeda. Dalam makanan yang mereka santap harus memenuhi unsur gizi dan memenuhi kalori yang dibutuhkan. Jelas saja, setiap harinya mereka harus menguras stamina dalam latihan. Jika tak diimbangi dengan kalori yang dibutuhkan, pemain tentu tidak bisa menunjukkan performa maksimal di lapangan.

Untuk hal yang satu ini, pihak hotel memang berkoordinasi langsung dengan dokter timnas, Syarif Alwi. Karena itu menu makanan yang disediakan tidak sembarangan.

"Jadi apa yang kami sediakan setiap harinya berdasarkan permintaan mereka. Dan biasanya berganti setiap harinya. Kami selalu berusaha penuhi dan sejauh ini tidak ada masalah," katanya.

Namun biasanya hotel selalu punya menu andalan. Kesempatan ini harusnya cukup baik untuk mempromosikannya. "Kalau menu makanan dari kita ada juga. Tapi tetap juga kami koordinasikan. Misalnya ada yang tingkat kepedasannya melebihi dan tidak dibolehkan," tambahnya.

Sayangnya hotel ini tidak dilengkapi fasilitas kolam renang. Padahal sejatinya fasilitas ini dibutuhkan pemain untuk relaksasi. Begitu juga latihan fisik di kolam renang biasanya kerap dilakukan jika latihan libur.

Akbar Bukhari mengakui hotelnya saat ini belum dilengkapi fasilitas kolam renang karena memang pembangunan baru dilakukan untuk bulan Mei.

"Awalnya saya memang tanyakan apakah timnas membutuhkan kolam renang" Karena memang kolam renang itu baru kami bangun untuk bulan Mei. Tapi mereka bilang hal itu tidak menjadi masalah dan saat ini belum membutuhkan itu," kata Akbar.***

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiapan Para Peserta Lombok Audax di Berbagai Daerah (2)

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler