jpnn.com, PALEMBANG - Mercusuar peninggalan Kolonial Belanda yang dibangun pada 1862 hingga saat ini masih berdiri kokoh.
Bangunan setinggi 65 meter tersebut juga masih berfungsi dengan baik dan memancarkan cahaya lampu sejauh 25 mil untuk memandu kapal-kapal yang keluar masuk di perairan Selat Bangka.
BACA JUGA: KRI Cucut Tangkap Kapal Ikan Tanpa Dokumen di Selat Bangka
Saat ini, mercusuar dapat dinikmati bagi masyarakat umum.
Cukup membayar Rp 5.00 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati keindahan Bangka Barat dari puncak mercusuar.
BACA JUGA: 4 Menteri Berniat Ikut Pilpres 2024, Adi Prayitno Sebut Proyek Mercusuar Jokowi
Untuk menuju puncak mercusuar, pengunjung harus menaiki 199 anak tangga yang melingkar.
Menapaki 199 anak tangga bukanlah hal yang mudah bagi mereka yang tidak terbiasa melakukan aktivitas berat.
Namun, pengunjung tak perlu khawatir, pada tingkat ketiga, pengunjung bisa istirahat sebentar sembari melihat keindahan laut dari balik jendela berbentuk bulat pada dinding mercusuar.
Setiap selang 10 tapak, anak tangga dibuat melebar yang berfungsi sebagai penanda tingkat.
Makin tinggi sampai ke tingkat 18, tangga batu digantikan oleh 19 tapak tangga yang terbuat dari besi. Mengantarkan ke bagian paling atas mercusuar.
Di ruangan berdiameter tiga meter itu terdapat lampu mercusuar yang terletak di tengah-tengah ruangan.
Bagian luar menara dikelilingi oleh teras melingkar dengan pagar pembatas warna merah.
Pada puncak menara itulah pengunjung dapat menyaksikan wilayah Bangka Barat. Serta kapal-kapal nelayan di Pelabuhan Muntok.
Wisata alam itu terletak di ujung barat pulau Bangka atau tepatnya di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung. (mcr35/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Cuci Hati