Melihat RTM Calon Tempat Tahanan KPK

Dijaga Ketat TNI, Anjing Galak Ikut Mengintai

Kamis, 22 November 2012 – 00:22 WIB
Ruang tahanan di Rumah Tahanan Militer (RTM) Pomdam Jaya, Guntur, Jakarta Selatan yang akan digunakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menahan tersangka korupsi. Foto: Arundono W/JPNN

Mendengar kata penjara militer, mungkin sebagian khalayak sudah membayangkan kondisi yang suram dan menyeramkan. Bagaimana dengan kondisi Penjara Militer Guntur yang sebentar lagi akan jadi hotel prodeo baru untuk koruptor?

Natalia Laurens,
Jakarta

RUMAH Tahanan Militer (RTM) yang di era Orde Baru dianggap angker itu sebentar lagi akan menjadi fasilitas penunjang bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sampai kini kesan angker itu masih terlihat dari aksitektur bangunan khas Belanda yang sudah berusia puluhan tahun itu.

Terlihat dari beberapa cat bangunan yang berwarna putih pudar. Sisanya terlihat sudah mengalami pemugaran, sehingga masih putih bersih. Ada lorong panjang yang menghubungkan satu ruangan dengan ruangan lainnya. Kebanyakan semuanya berwarna krem dan putih.

Rutan pertama yang akan dimanfaatkan KPK sudah selesai direnovasi. Rutan itu ada di samping kiri pintu masuk Pomdam Jaya.

Sebelum sampai pada pintu masuk rutan, ada sebuah pos penjagaan. Nantinya, setiap pengunjung tahanan KPK harus melewati penjagaan itu untuk menunjukkan surat izin menjenguk dari KPK. Hal ini karena sehari-hari kawasan Guntur memang tertutup untuk umum. Tak semua orang bisa keluar masuk sesuka hati di tempat itu.

"Kalau tidak ada izin KPK tidak bisa masuk sembarangan ke sini. Harus ada izin dulu dari KPK," tutur Komandan Pomdam Jaya, Kolonel Dedy Iswanto di Guntur.

Rutan pertama yang selesai direnovasi itu terdiri dari dua ruangan tahanan. Ruangan itu berukuran 5,2 meter persegi. Di dalamnya terdapat sebuah toilet kecil setinggi bahu orang dewasa dengan fasilitas jamban leher angsa dan shower.

Toilet sempit itu berada tepat di samping kanan pintu masuk. Di samping toilet ada dua buah tempat tidur baru, dengan kasur spon berseprei putih. Di hadapan tempat tidur masing-masing ada sebuah lemari kecil setinggi pinggang orang dewasa.

Satu kipas angin besar pun menghembuskan udara perlahan-lahan dalam ruang itu. Sepintas, ruang tahanan itu cukup nyaman meski tak terlalu luas. Apalagi fasilitas dalam ruangan itu serba baru dan masih bersih.

Di depan ruangan itu, ada taman kecil dengan batu kali yang tertata rapi dan rumput jepang. Setidaknya ada nuansa hijau ketika melihat ke luar ruang tahanan. Pintu tahanan berbentuk setengah terali berwarna hijau tua. Tak jauh dari dua ruangan ada sebuah ruangan kecil, untuk keamanan yang akan ditempati petugas KPK. Dalam ruangan itu ada layar CCTV yang bisa memantau rutan.

Menurut Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto dua ruang tahanan itu sudah siap pakai. Masing-masing diisi oleh dua tahanan.  "Semuanya diatur oleh KPK pengamanannya, aturannya. Pakai alarm, CCTV dan diawasi oleh KPK semuanya," kata Bambang.

Sekitar 200 meter dari dua rutan baru itu ada klinik untuk berobat tersedia dokter umum yang berpraktek pada hari Selasa hingga Jumat pukul 12.00 -13.00 WIB. Ada pula klinik dokter gigi yang praktik hari Rabu hingga Jumat pukul 10.00-13.00 WIB.

Kini, para tahanan KPK bisa sedikit bernapas lega, karena tak jauh dari rutan dan klinik itu juga ada fasilitas lapangan olahraga seperti tenis, bulu tangkis, basket, volly dan lapangan bola.

Berjarak sekitar 500 meter dari rutan sebelumnya. Saat melangkah di sekeliling kawasan Guntur terpampang beberapa tulisan "Panca Dharma Korps" atau lima pedoman kesetiaan dalam menjalankan kewajiban. Ada juga sebuah papan besar bertuliskan "Disiplin itu Indah".

Tak jauh dari rutan pertama, KPK juga tengah merenovasi bangunan rutan lainnya. Tulisan "Instalasi Tahanan Militer Pom Dam Jaya" begitu mencolok saat hendak melangkah ke rutan yang akan direnovasi itu. Pos penjagaan terletak di sisi kanan dan kiri gapura.

Penjaganya bukan sekedar petugas TNI. Suara gonggongan anjing langsung bersahutan saat ada orang asing hendak memasuki kompleks rutan kedua.

"Kalau untuk rutan ini, nanti akan direnovasi total. Kita juga mendapat tambahan lahan dari TNI jadi ini luasnya 365 meter persegi. Nanti ada dua blok. Blok laki-laki dan blok perempuan. Untuk perempuan 10 orang, dan laki-laki 22 orang. Penjahatnya paling banyak yang laki-laki," kata Bambang sambil menunjuk area rutan.

Di antara rutan dan kandang anjing itu ada sebuah mushola kecil yang nantinya menjadi fasilitas untuk para tahanan. Nantinya, bakal disediakan pula ruang kunjungan keluarga, tempat refreshing, ruang berkumpul tahanan, ruang untuk bertemu kuasa hukum dan taman. Ada juga selasar dan ruang operasional untuk petugas KPK.

Bambang menjelaskan, semua pinjam pakai Rutan Militer itu adalah hasil penandatanganan nota kesepahaman antara TNI dan KPK pada 2005 lalu. Ditjen Pemasyarakatan dari Kementerian Hukum dan HAM juga sudah menyetujui pemakaian rutan Guntur ini untuk KPK.

"Ditjen Pemasyarakatan akan melakukan supervisi terhadap proses pembangunan fisik. Kami punya pola pembangunan lapas dan rutan. Rutan cabang KPK akan menginduk ke rutan cipinang di Jakarta Timur. Oleh karena itu struktur bangunannya harus seperti lapas dan rutan yang ada di Indonesia," kata Direktur Komunikasi dan Informasi Ditjen Pemasyarakatan, Haru Tamtomo.

Rencananya, renovasi rutan berikutnya akan dimulai Januari 2013. Targetnya, rutan militer itu sudah bisa dimanfaatkan KPK pada bulan Juli tahun depan.

Lantas siapa yang akan menjadi penghuni pertama hotel prodeo ini? "Itu belum didiskusikan. Siapa yang mau duluan?" pungkas Bambang.(flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Formula 1 dan Austin, Ibu Kota Texas yang Bangga Disebut Aneh (3)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler