Melihat Sajian Menu Pascalebaran Warga Kawanua

Mulai Pisang Goreng, Bubur Manado, Ikan Bakar Rica sampai Gohu

Minggu, 10 Juli 2016 – 15:00 WIB
Masda Isini, 38, menyajikan berbagai jenis makanan khas Sulawesi Utara. FOTO: Mesya Mohamad/JPNN.com

Ada kebiasaan unik warga Kawanua (Manado, red) setiap pascalebaran. Usai menyantap makanan berkolestrol di hari raya selama dua hari berturut-turut, di hari ketiga menu diganti dengan sajian sehat nan nikmat.
 
MESYA MOHAMAD - Jawa Post National Network (JPNN.com)

JAM masih menunjukkan pukul 06.00 Wita. Masda Isini, 38, sudah siap-siap ke Pasar Bersehati (pasar tradisional terbesar di M‎anado).

BACA JUGA: Menyedihkan, Sejak 2010 Berlebaran di Atas Genangan

PNS di Kementerian Agama Kanwil Sulawesi Utara (Sulut) ini sengaja ke pasar pagi-pagi untuk mencari bahan sayuran bubur Manado. Didampingi suaminya Ipda Aidin Isini, 40, yang merupakan perwira menengah (Pama) di Brimobda Sulut, ibu tiga putri ini sangat bersemangat mencari bahan-bahan bubur Manado, dan lain-lain.

Begitu sampai Pasar‎ Bersehati, dengan cekatan dia memilih sayuran seperti kangkung, bayam, kemangi, sereh, jagung, sambiki (labu parang), sayur gedi (daun pepaya Jepang), daun bawang, mie basah, dan caisin.

BACA JUGA: Wow! Alat Deteksi Kanker Serviks Temuan Pakar DNA LIPI

Dia juga mengambil ikan kakap, kerapu, tahu, ikan cakalang, ikan roa, pisang goroho,  pisang kepok, dan pepaya yang masih mengkal.

Begitu semua bahan didapat, Masda dan suaminya cepat beranjak dari pasar menuju rumahnya yang berada di kawasan Permata Kelabat, Paniki. Langkah pertama dia membersihkan seluruh sayuran dan ikan.

BACA JUGA: Kiprah Bripka Setiyadi Hidayat, Hebat!

Semua sayuran kecuali sawi‎ disatukan untuk bahan bubur Manado. Sedangkan sawi, ikan cakalang, dan mie basah akan dia buat sajian mie kuah cakalang. Untuk tahu, hanya digoreng biasa sebagai pendamping bubur Manado dan mie kuah cakalang.

Begitu juga jagung, ada beberapa buah dicampur dalam bahan bubur Manado. Lainnya direbus dengan sedikit garam.

Sebagai makanan penutup, dia akan ‎membuatkan gohu (asinan pepaya khas Manado) serta pisang goroho dan kepok goreng.

Ikan kerapu dan ikan kakap Mando yang terkenal segar serta enak akan dibakar dengan pelengkap dabu-dabu iris (sambal iris). Meski sehari-hari bertugas sebagai aparatur sipil negara, Masda tidak canggung memasak sendirian.

Maklum saja, setiap pascalebaran aktivitas ini rutin dilakukan. "Teman-teman kantor saya dan suami kalau pasiar (silaturahmi) pasti mintanya menu sehat begini. Makanya saya setiap tahun di hari raya ketiga pasti menyiapkan menu seperti ini," ujar Masda kepada JPNN.

Tidak sampai dua jam, menu "cuci leher" pun sudah tertata rapi di meja makan. Ada bubur Manado, mie kuah cakalang, jagung rebus, ikan kakap dan kerapu bakar sambal iris, tahu dan tongkol goreng, pisang goroho dan kepok goreng serta gohu. Untuk sambal, Masda menyiapkan dua jenis yaitu sambal ikan roa dan terasi.

"Dibuat banyak jenis sambalnya biar yang makan tinggal pilih. Tapi biasanya kalau pisang goreng dimakan dengan sambal ikan roa, kalau bubur Manado dengan sambal terasi. Itu tergantung selera masing-masing," terangnya.

‎Diceritakannya, ada budaya di Manado, ketika pascalebaran, selalu menyiapkan menu "cuci leher". Disebut demikian, karena dengan makan bubur Manado, leher "dicuci" dengan sayuran sehat menyegarkan setelah dua hari berturut-turut makan makanan berlemak.

"Biasanya kan kalau lebaran banyak makanan berlemak seperti ayam dan daging. Biar tidak enek, leher dicuci dengan menu-menu sehat ini," ujar Masda sambil menunjukkan sajian sehat yang sudah disiapkan.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 wita. Saatnya Masda dan suaminya bersiap-sap menyambut para tamu yang akan datang‎ menyantap menu "cuci leher" nya.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 25 Tahun Silam Dicium di Depan Gerbang Sekolah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler