Masyarakat Indonesia yang bermukim di Kota Canberra memiliki sebuah tradisi yang unik dan menarik untuk merayakan Hari Kemerdekaan RI setiap tahunnya, yakni dengan selalu mengibarkan bendera Merah Putih di Danau Burley Griffin yang selama ini menjadi salah satu ikon utama Ibu Kota Australia.
Tradisi tahunan ini kembali dilakukan pada tahun 2017 guna memompa semangat patriotisme dan nasionalime mereka meski berada jauh dari tanah air.
BACA JUGA: Polisi Tasmania Temukan Kebun Ganja Hidroponik Senilai Rp 5,2 M
Berdasarkan rilis dari Kedutaan Besar RI di Canberra yang diterima redaksi Australia Plus, sedikitnya 300 orang warga negara Indonesia (WNI) yang terdiri dari tokoh masyarakat, kalangan profesional, mahasiswa dan pelajar, perwira dan siswa TNI, hingga diplomat, dengan bangga membentangkan bendera kebanggaan nasional sambil menyanyikan lagu-lagu perjuangan, yakni Hari Merdeka, Halo-Halo Bandung dan Sorak-sorak Bergembira.
Begitu khidmatnya mereka menyanyikan lagu-lagu nasional tersebut sehingga beberapa dari mereka tak kuasa menitikkan air mata saking terharunya.
BACA JUGA: Aplikasi untuk Deteksi Radikalisasi di Kalangan Keluarga Migran
Setiap tahun masyarakat Indonesia yang bermukim di Kota Canberra selalu merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan mengibarkan bendera Merah Putih di Danau Burley Griffin yang merupakan salah satu ikon utama Ibu Kota Australia tersebut.KBRI Canberra
Hawa dingin dan berangin yang menyengat yang mencapai 5 derajat Celcius pun pada pagi itu seolah tak mampu menyurutkan semangat mereka. Padahal saat ini Musim Dingin di Canberra merupakan yang terdingin sepanjang 33 tahun terakhir ini.
BACA JUGA: Kurang Menggaji Karyawan, Pemilik Toko di Melbourne Didenda Miliaran
Pengibaran bendera Merah Putih dilakukan ditengah-tengah acara Gerak Jalan Santai yang dibuka oleh Duta Besar RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo, dengan rute sejauh sekitar 4 km dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra dan mengitari Commonwealth Park di pusat Ibu Kota Australia.
Menurut Duta Besar RI, kegiatan ini memang secara khusus digelar oleh KBRI Canberra dalam rangka memperingati dan merayakan HUT Kemerdekaan serta meningkatkan semangat kebangsaan WNI sekaligus memperkuat persatuan antar mereka.
"Mereka telah tunjukkan bahwa meski jauh dari tanah air, kecintaan dan kebanggaan masyarakat Indonesia di Australia terhadap bangsa dan negara Indonesia tak akan pernah luntur, dan justru semakin menguat", ujarnya. Berbagai perlombaan tradisional khas 17 Agustusan di tanah air, seperti lomba makan krupuk, memasukkan pensil dalam botol, dan berjoget sambil berebut kursi juga digelar dalam perayaan HUT RI di Canberra pada Sabtu (5/8/2017) kemarin.
KBRI Canberra
Usai membentangkan bendera Merah Putih, warga Indonesia di Canberra langsung menggelar beragam lomba tradisional khas perayaan 17 Agustusan di tanah air, seperti lomba makan krupuk, memasukkan pensil dalam botol, dan berjoget sambil berebut kursi.
Peserta lomba pun sangat beragam, dari anak-anak, ibu-ibu hingga orang dewasa. Tak pelak, selama perlombaan berlangsung, suasana gelak tawa dan wajah-wajah ceria selalu terpancar dari mereka.
Lomba makan krupuk menjadi salah satu lomba yang paling meriah. Terlebih lagi, untuk mendapatkan krupuk asli produk Indonesia bukan perkara yang mudah mengingat terbatasnya toko yang menjualnya di Kota Canberra.
Perayaan dan lomba-lomba 17 Agustusan di KBRI Canberra memang selalu menjadi momentum yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia di Canberra.
Kolonel Laut (P) Didik Kurniawan yang sedang menempuh program Defence Strategic Studies Course atau setingkat Lemhanas di Canberra ini misalnya, mengaku bangga setiap merayakan HUT Kemerdekaan RI di Canberra. "Perayaan Agustusan di KBRI tak ubahnya berada di tanah air. Apalagi tahun ini sangat ramai sebagai wujud antusiasme masyarakat Indonesia", imbuhnya. Perayaan HUT RI ke-72 tahun di Canberra diikuti ratusan warga RI yang bermukim di kota tersebut ditengah musim dingin dengan suhu 5 derajat Celcius yang merupakan musim dingin terdingin sepanjang 33 tahun terakhir.
KBRI Canberra
Hal yang sama disampaikan oleh Linda Perry. Wanita berusia 78 tahun yang sudah bermukim di Australia selama 42 tahun ini setiap tahunnya tak pernah absen ikut 17 Agustusan di KBRI Canberra. "Acaranya sangat efektif untuk memperkuat semangat kebangsaan antar sesama WNI di sini", ujarnya.
Sementara itu, menurut Yoanita Dinda Pasavrilia, siswi kelas 9 Alfred Deakin High School, perayaan 17 Agustusan di Canberra selalu menyenangkan karena meriah.
Perayaan HUT Kemerdekaan RI di KBRI Canberra semakin meriah karena digabung dengan Hari Anak Nasional 2017. Dalam acara yang diselingi dengan lagu 'Aku Anak Indonesia' dan sejumlah lagu nasional ini, Dubes Kristiarto yang didampingi istrinya, Caecilia S. Legowo, mengajak anak-anak Indonesia yang ada Australia untuk rajin belajar agar sukses dan memegang teguh budi pekerti Indonesia
Walau sudah bertahun-tahun bermukim di Australia, bahkan sebagian lahir di Canberra, pengetahuan anak-anak yang hadir tentang Indonesia pantas diacungi jempol.
Semua pertanyaan yang dilontarkan Dubes RI, seperti isi sila-sila Pancasila, letak pulau-pulau di Indonesia, lagu-lagu kebangsaan hingga sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, dengan cepat dijawab dengan tepat oleh anak-anak Indonesia. Tak salah memang jika mereka selalu bangga menjadi anak Indonesia.
Selama acara berlangsung, masyarakat Indonesia juga disuguhi dengan masakan khas Indonesia yakni nasi uduk lengkap dengan ayam goreng dan sambal goreng teri serta mie bakso dan gorengan.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peter OâNeill Kembali Terpilih Sebagai Perdana Menteri Papua Nugini