jpnn.com - MANOKWARI - Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Papua Barat Mathias Renyaan dikeroyok sekelompok orang tak dikenal (OTK) saat meliput kebakaran di Kompleks Pasar Wosi, Kabupaten Manokwari, Selasa (6/6) sekitar pukul 03.00 WIT.
"Sekretaris PWI sedang ambil gambar, tiba-tiba dikeroyok orang yang tidak dikenal di lokasi kebakaran," kata Ketua PWI Papua Barat Bustam di Manokwari, Selasa (6/6) sore.
BACA JUGA: Tradisi Kampus Berujung Pengeroyokan, 2 Mahasiswi di Kendari Ditahan Polisi
Bustam menjelaskan bahwa kasus pengeroyokan itu akhirnya dilerai oleh petugas pemadam kebakaran setelah melihat kartu pers yang dikenakan Mathias.
Dia mengatakan pengeroyokan itu mengakibatkan korban mengalami luka lebam di bagian kepala dan belakang. Selain itu, handphone dan tas milik korban yang berisi uang Rp 15 juta raib diambil para pelaku pengeroyokan.
BACA JUGA: Pelaku Pengeroyokan Salah Sasaran di Makassar Terancam 7 Tahun Bui
Kasus tersebut langsung dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Manokwari. "Saya bersama korban (Mathias) sudah visum, dan kami buat laporan polisi," jelas Bustam.
Dia sangat menyayangkan insiden kekerasan yang menimpa jurnalis ketika menjalankan tugas peliputan di lapangan. Peristiwa itu mengancam kebebasan pers dan bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
BACA JUGA: 2 Pengeroyokan Lansia di Banyuasin Ditetapkan Tersangka
"Pemukulan terhadap wartawan ini sangat disayangkan. Masyarakat kalau mau tahu identitas, bisa tanya. Bukan main hakim sendiri," sesal Bustam.
Bustam kemudian mengimbau seluruh jurnalis agar lebih hati-hati ketika melakukan peliputan peristiwa seperti kebakaran atau lainnya.
Dia pun berharap pihak kepolisian secepatnya menemukan para pelaku pengeroyokan terhadap Mathias, jurnalis media online di Manokwari. "Kami berharap kepolisian bisa menangkap pelaku secepatnya," kata Bustam. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi