Melki: Sudah Saatnya Tenaga Kesehatan Diberikan Booster Ketiga Vaksin

Kamis, 01 Juli 2021 – 12:50 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena. Foto/dok: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena menyoroti banyaknya tenaga kesehatan yang kelelahan, sakit, bahkan meninggal dunia, saat berjuang di garis depan penanganan Covid-19.

Melki, panggilan akrab Melkiades, memberikan beberapa catatan kepada pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19, termasuk perhatian kepada para tenaga kesehatan.

BACA JUGA: Vaksin Booster

Pertama, Melki mendesak kepada pemerintah dan semua pihak untuk melindungi tenaga kesehatan dengan alat pelindung diri (APD) yang berkualitas tinggi saat berjuang di lapangan.

"Kedua, melihat perkembangan dan dampak penularan virus saat ini, sudah saatnya para nakes diberikan booster ketiga vaksin sehingga melindungi mereka dari dampak varian baru yang lebih ganas dan mengkhawatirkan," kata Melki kepada JPNN.com, Kamis (1/7).

BACA JUGA: 14 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba, Langsung Dikirim ke Bio Farma

Ketiga, Melki menambahkan perlu ada tempat khusus atau isolasi bagi tenaga kesehatan yang positif Covid-19 atau yang perlu dirawat. "Sehingga para tenaga kesehatan diprioritaskan untuk mendapat tempat isolasi atau perawatan saat terkena Covid-19," jelas dia.

Keempat, lanjut Melki, insentif tenaga kesehatan perlu diberikan secara berkala dalam waktu yang ditentukan atau per bulan, sehingga moril mereka beserta keluarga tetap tinggi dalam perjuangan ini.

BACA JUGA: Panen Kasus Covid-19, DPR: Jangan Berdebat dengan yang Miskin Rasa Kemanusiaan

"Pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta semua pihak terkait perlu memastikan proses pendataan validasi dan pencairan insentif tenaga kesehatan sederhana, mudah. cepat, dan dalam waktu yang ditentukan pasti waktu pencairannya," ujarnya.

Kelima, kata Melki, tenaga cadangan tenaga kesehatan dari berbagai organisasi profesi dan lembaga pendidikan di bawah Kementerian Kesehatan, Kemendikbudristek, pemda atau pihak swasta harus dikoordinasikan dengan baik oleh Kemenkes melalui PPSDM.

Termasuk juga Dinkes provinsi, kabupaten/kota sehingga beban kerja bisa dibagi secara proporsional.

Keenam, lanjut dia, untuk memastikan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan pertama dan lanjut tetap berjalan bagus dalam penanganan Covid-19 maupun penyakit lainnya yang tetap harus diperhatikan serius misalnya pasien cuci darah, TBC, jantung, stroke, kanker, distribusi nakes mesti diatur dengan baik oleh para pihak terkait.

"Jangan sampai ada pasien Covid-19 atau penyakit lainnya tidak mendapat pelayanan kesehatan baik yang isolasi mandiri di rumah, isolasi terpusat atau dirawat di fasilitas kesehatan," kata dia.

Ketujuh, dukungan alat kesehatan seperti tabung oksigen dan ventilator juga obat-obatan yang dibutuhkan dalam mengobati pasien Covid-19 perlu diatur dengan baik, sehingga nakes di lapangan bisa bekerja optimal membantu pasien corona yang dirawat.

"Alat kesehatan dan obat-obatan untuk penyakit lainnya juga perlu tetap dipastikan tersedia guna memastikan tenaga kesehatan juga tetap melayani pasien penyakit lainnya dengan baik," tambahnya.

Lebih lanjut Melki menuturkan keluarga besar Komisi IX DPR, pimpinan, dan beberapa anggota ada juga yang positif Covid-19 dan lagi dirawat.

Selain itu, kata dia, banyak keluarga, sahabat, pendukung keluarga besar Komisi IX DPR yang juga terpapar Covid-19, mengalami seperti yang semua pihak alami, yakni sulitnya mendapat kamar isolasi, kamar rumah sakit, dan ada juga yang akhirnya meninggal dunia.

"Semoga situasi sulit ini bisa segera dikendalikan dengan baik oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah, bersinergi dengan semua pihak termasuk Komisi IX DPR dan teman-teman jurnalis," pungkas Melki. (boy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler