jpnn.com - JAKARTA - Ketua Forum Silaturahmi DPD II Golkar se-Indonesia, Muntasir Hamid menyatakan bahwa jangan sampai ketua umum partainya, Aburizal Bakrie yang sudah didaulat menjadi calon presiden (capres) tiba-tiba mau menjadi calon wakil presiden (cawapres). Muntasir mengatakan, jika Ical -sapaan Aburizal- sampai mau menjadi cawapres bagi capres lain maka hal itu akan sangat memalukan.
Hal itu disampaikan Muntasir menanggapi kabar beredar yang menyebut Ical bakal menjadi cawapres. Namun Muntasir mengingatkan, Golkar dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) 2012 silam sudah memutuskan untuk mengusung Ical sebagai capres. Karenanya, tak mungkin tiba-tiba Golkar menyetujui Ical jadi cawapres saja.
BACA JUGA: Jokowi Akui Masih Banyak Anak Putus Sekolah di Jakarta
"Saya enggak tahu karena rapimnas kan capres. Itu (Ical jadi cawapres, red) apa tidak konsisten? Kalau begini mungkin jangankan orang Golkar, publik melihat ada apa ini? Ini memalukan," kata Muntasir di Jakarta Selatan, Jumat (2/5).
Dikatakannya, kalaupun Ical tetap ngotot maju dalam pemilu presiden (pilpres) mendatang sebagai cawapres, itupun harus diputuskan melalui rapimnas. Sebab, Ical kerap menyebut pencapresannya sebagai amanah rapimnas.
BACA JUGA: Sri Mulyani Lapor Presiden dan Temui JK Soal Century
Karena itu pula Muntasir tetap konsisten meminta Ical mengundurkan dari sebagai capres Partai Golkar. Sebab, belakangan sikap Ical semakin tak jelas dengan memberi sinyal bisa maju sebagai cawapres dari capres partai lain.
"Saya melihat di sini, kita semua bisa lihat gak ada sikap dia. Saya minta Ical mundur, itu saja. Saya minta betul karena banyak hal, enggak perlu lah diceritakan, elektabilitas nggak naik-naik," tegasnya.
BACA JUGA: Anas Sebut SBY Tahu Soal Century
Nah, jika Ical mundur sebagai capres, maka masih ada kader partai berlambang beringin itu yang bisa dimunculkan seperti Akbar Tanjung atau Jusuf Kalla. "Kan banyak kader kita, ada Akbar, ada Jusuf Kalla. Majukan saja jadi wapres orang itu," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Mulyani Kaget Perubahan Kebutuhan Modal Century
Redaktur : Tim Redaksi