jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo harus segera bertindak menyikapi rumor kewarganegaraan ganda Menteri ESDM Archandra Tahar.
Menteri pilihan Jokowi itu disebut-sebut sudah menjadi warga Amerika Serikat lewat proses naturalisasi pada Maret 2012, dengan diambilnya oath of allegiance atau sumpah setia kepada negara AS.
BACA JUGA: Menteri tidak Boleh Berkewarganegaraan Ganda
"Meskipun Archandra masih memegang paspor Indonesia, namun statusnya sebagai warga negara Indonesia otomatis hilang dengan sendirinya karena Indonesia tidak mengakui kewarganegaraan ganda," kata Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat untuk Kemanusiaan dan Keadilan Sya'roni, Sabtu (13/8).
Menurut dia, jika kabar itu benar adanya, maka ini adalah kesalahan yang sangat fatal. "Disengaja atau tidak, jelas ini sudah merupakan kecolongan yang memalukan," tegas Sya'roni.
BACA JUGA: Miris Banget, 60 Persen PNS Hanya Punya Pengetahuan Umum
Mestinya, ia menambahkan, melalui instrumen intelijen hal itu bisa terendus jauh sebelum penunjukkan Arcandra sebagai menteri. "Apakah Jokowi tidak melibatkan institusi intelijen ataukah intelijennya yang lemah daya ciumnya?" tanya dia.
Atas lolosnya WNA menjadi menteri di pos yang sangat penting, kata dia, menunjukkan kecerobohan Jokowi yang telah membahayakan keamanan nasional.
BACA JUGA: Stan TNI AL Curi Perhatian Pengunjung
Kesalahan ini, sambung Sya'roni, sudah selayaknya menjadi tanggung jawab presiden.
"Jika terbukti Archandra memiliki paspor AS, maka Jokowi harus segera meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dan segera mencopotnya," tandas Sya'roni. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gadis Cantik dengan Kencana Akan Bawa Bendera Merah Putih
Redaktur : Tim Redaksi