Memalukan! Ketua DPRD Dipergoki Warga Mesum dengan Istri Sopir

Minggu, 20 November 2016 – 03:30 WIB
Suasana saat warga menggerebek pasangan mesum Ketua DPRD Sijunjung, Sumatera Barat dengan selingkuhannya. Foto: padangekspress/jpg

jpnn.com - SIJUNJUNG - Ketua DPRD Sijunjung, Sumatera Barat, Mukhlis R, 55, digerebek warga sedang berbuat mesum.

Perbuatan memalukan itu terjadi pada Jumat (18/11) sekitar pukul 19.45 WIB.

BACA JUGA: Momen Menegangkan saat Tim Gegana Angkat Bom Sisa PD II

Parahnya, aksi mesum politikus Partai Golkar itu dilakukan dengan YL, 40, tenaga honorer di rumah dinas pegawai pemkab setempat.

Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Jawa Pos Group) bahwa, penggerebekan ketua DPRD Sijunjung dan selingkuhannya yang tak lain istri dari salah seorang sopir kantor DPRD Sijunjung itu, berawal dari kecurigaan warga Jorong Gambok, Kenagarian Muaro. 

BACA JUGA: Isi BBM di SPBU Mesin tak Dimatikan, Mobil Terbakar

Dia diduga kerap berduaan dengan YL ketika suaminya sedang dinas luar.

Saat pimpinan DPRD itu berjalan kaki menuju rumah YL yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah dinas ketua DPRD Sijunjung, beberapa warga membuntutinya dari belakang. 

BACA JUGA: Ketua Dewan Kepergok Mesum dengan Honorer, Diseret Warga

Benar saja, ketua DPRD dua periode tersebut langsung masuk ke rumah selingkuhannya.

Setelah menunggu beberapa saat, pukul 21.00, warga langsung melakukan penggerebekan ke dalam kamar YL. 

Betapa terkejutnya warga, melihat ketua DPRD dan YL tengah berbuat asusila. 

“Kami memergoki mereka tengah bugil,” tutur salah seorang satpam SPBU Muaro yang ikut menangkap aksi maksiat wakil rakyat tersebut.  

Warga lainnya yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ketua DPRD sempat mengajak warga damai di tempat. 

Namun warga yang emosi, tidak mau bernegosiasi dan langsung menyeretnya keluar rumah dalam keadaan setengah bugil.  

Kejadian tersebut membuat warga Sijunjung heboh. Ratusan warga Nagari Muaro dan sekitarnya berbondong-bondong ke lokasi dan berupaya menghakimi pasangan mesum itu. 

Mujur aksi itu bisa dicegah tokoh masyarakat dan membawa keduanya ke kantor Wali Nagari Muaro.

Sesampai di kantor Wali Nagari Muaro, warga yang telanjur emosi tetap berupaya menghakimi pasangan selingkuh itu. 

Melihat kondisi itu, beberapa tokoh masyarakat menghubungi polisi. 

Selanjutnya, aparat kepolisian dan pemerintahan nagari bermusyawarah di Balai Nagari Muaro.

Berdasarkan hasil musyawarah itu, diputuskan keduanya didenda masing-masing 50 sak semen. 

“Sesuai aturan nagari, pelaku mesum harus membayar denda 100 sak semen. Denda ini sudah disepakati semua pihak,” ungkap Sudirman, sekretaris Nagari Muaro seusai musyawarah.

Aparat kepolisian dibantu tokoh masyarakat setempat terlihat kesulitan mengevekuasi keduanya ke kantor polisi. 

Setiap kali keduanya dibawa ke luar, selalu gagal karena warga yang mencapai ribuan mulai melempari atap kantor wali nagari. 

Setelah hampir satu jam, barulah tokoh masyarakat dan tokoh pemuda berhasil menenangkan warga. 

Akhirnya dengan bersusah payah, keduanya bisa dimasukkan ke dalam mobil patroli untuk dibawa ke kantor polisi. (hnd/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KM Mulya Sejati Ditabrak Kapal Berbendera Vietnam, 15 ABK Hilang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler