Memang Kenapa Bila Aku Perempuan?

Rabu, 22 Maret 2017 – 08:44 WIB
Dari kiri: Ayushita, Dian Sastro, dan Acha Septriasa dalam salah satu adegan Kartini. Film yang menceritakan perjuangan RA Kartini ini diputar 19 April mendatang. Foto: Legacy pictures via youtube

jpnn.com, JAKARTA - Film Kartini siap dirilis pada 19 April mendatang. Dalam film besutan Hanung Bramantyo itu, Dian Sastro bakal memerankan sang pejuang kesetaraan gender.

Kemarin Legacy Pictures meluncurkan trailer terakhir plus original soundtrack (OST) yang digarap musisi Melly Goeslaw dan Anto Hoed.

BACA JUGA: Rumah Zaskia Mecca Dijaga Tentara Bersenjata

Melly yang kerap disebut ratu soundtrack tersebut menulis lagu berjudul Memang Kenapa Bila Aku Perempuan?

Dia mengajak penyanyi sopran Gita Gutawa untuk membawakan lagu berdurasi 4 menit 18 detik itu.

BACA JUGA: Jadi Tetangga Pak Tito Karnavian Bukan Jaminan Aman

”Gita adalah sosok yang peduli pada pendidikan sekaligus musisi muda yang sangat peduli pada kualitas musiknya,” jelas Melly.

Ketika bertemu di Djakarta Theatre XXI, Jakarta Pusat, kemarin (21/3) Melly dan Gita membawakan lagu itu di podium.

BACA JUGA: Duh.. Rumah Zaskia Mecca Kemalingan

Musik ala orkestra dan semi-klasik tersebut diaransemen Anto. Melly menulis lirik.

Menurut Melly, itulah tantangan buat dirinya dan sang suami. Sebab, dia biasanya menulis lagu cinta, sedangkan Anto mengaransemen musik pop.

Dia menjelaskan bahwa Memang Kenapa Bila Aku Perempuan? menceritakan perjuangan dan angan-angan Kartini dalam mencapai masa depan yang lebih baik untuk perempuan Indonesia.

Liriknya sangat powerful. Misalnya, ada kalimat ”aku tak mau jadi budak kebodohan” atau ”hanya kita yang bisa mewujudkan”.

”Kartini berjuang dengan mimpi dan harapan serta kecerdasan. Itulah yang mau saya tuangkan dalam lagu tersebut,” tutur putri mendiang Melky Goeslaw itu.

Di sisi lain, Anto memilih aransemen grande agar cocok dengan unsur perjuangan yang kuat dalam Kartini.

”Agak kurang sesuai kalau saya pakai lagu pop,” ungkap pria 52 tahun tersebut.

Pemilihan musik yang slow tapi megah, lanjut dia, merupakan cerminan perjuangan Kartini.

”Dia berjuang nggak lewat perang atau kekerasan, tetapi dengan kepedulian terhadap kaumnya,” paparnya.

Sementara itu, dalam trailer terbaru Kartini, adegan-adegan perjuangan Kartini dalam memperjuangkan emansipasi dan mendobrak stigma lama perempuan lebih diekspos.

Hal tersebut melengkapi teaser trailer yang dirilis Februari lalu, yang lebih banyak mengulas kehidupan Kartini sebagai anak putri Jepara.

Dengan saratnya unsur perjuangan, Hanung yakin biopik arahannya itu punya nilai plus jika dibandingkan dengan film-film tentang Kartini sebelumnya.

Yakni, RA Kartini (1984) besutan sutradara Sjumandjaya dan Surat Cinta untuk Kartini (2016) karya Azhar Lubis.

”Di film Kartini, sudut pandang utama adalah sudut pandang Kartini. Saya mau menggambarkan bagaimana dia menjadi Raden Ajeng sambil memperjuangkan emansipasi,” katanya.

Hanung mengangkat kehidupan masa kecil, remaja, hingga dewasa Kartini.

Namun, film berhenti hingga Kartini berusia 23 tahun, tepatnya sebelum Kartini menikah dengan bupati Rembang, KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat saat berusia 24 tahun.

”Perjuangan Kartini mencapai puncaknya pada usia 19 hingga 23 tahun,” ujarnya.

Selain Dian, Kartini dibintangi Christine Hakim, Acha Septriasa, Ayushita Nugraha, dan Reza Rahadian. Turut bermain juga Denny Soemargo, Adinia Wirasti, dan Djenar Maesa Ayu. (len/c16/na)

Yang Seru Ditunggu dari Kartini

Perjuangan Kartini

Dalam trailer, diperlihatkan Kartini mengajar anak-anak perempuan di kandang kambing. Plus banyak potongan dialog yang mencerminkan luasnya wawasan Kartini dan pandangannya.

Bahasa Belanda

Kartini bertukar pikiran dengan bangsawan Belanda tentang kondisi perempuan pribumi. Dian Sastro melafalkan dialog bahasa Belanda dengan apik.

Sebelum syuting, Dian belajar bahasa Belanda kepada aktor Hans de Kraker.

’’Mabok bahasa Belanda judulnya,’’ curhat Dian dalam syukuran Kartini dulu.

Bahasa Jawa

Hanung berusaha menunjukkan kehidupan Kartini secara riil. Termasuk percakapan sehari-hari menggunakan bahasa Jawa. Jangan khawatir, Hanung menyertakan subtitle.

Bertabur Bintang

Adik-adik Kartini diperankan oleh Acha Septriasa dan Ayushita. Christine Hakim memerankan Ngasirah, sang bunda.

Sementara itu, Reza Rahadian, Adinia Wirasti, dan Denny Sumargo memerankan kakak-kakak Kartini.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow! Dian Sastro, Keren Mbak...


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler