jpnn.com, SUKABUMI - Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Sugito menyatakan penyaluran Bantuang Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) paling objektif.
Pasalnya, penerima manfaat juga merupakan hasil musyawarah pemerintah bersama masyarakat desa sehingga dapat tepat sasaran.
BACA JUGA: Taufik Ingatkan Jajaran Kemendes PDTT Pentingnya Makna Integritas
"BLT ini menurut saya penyerahannya paling objektif karena masyarakat desa sendiri yang menentukan, memusyawarahkan bersama dan mengambil keputusan. Ketika musyawarah mereka melihat apakah warga ini layak atau tidak. Kan masyarakat tahu secara faktual," papar Sugito saat memantau penyaluran BLT Desa didampingi oleh Direktur Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan, Muhammad Fachri di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis (22/7).
Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan penyaluran BLT Desa tepat sasaran dan dilaksanakan secara objektif berdasarkan data Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM) yang ada.
BACA JUGA: Aduh, Realisasi BLT Desa Rendah, 163 Daerah Masih di Bawah 15 Persen
Sugito menjelaskan BLT Desa dilaksanakan untuk membantu ekonomi dan sosial yang terjadi pada masyarakat miskin yang terdampak Pandemi Covid-19.
Menurut dia, secara umum penyaluran BLT Desa di Sukabumi sudah berjalan baik. Walaupun baru masuk bulan ke-5 namun penyalurannya sudah di atas 51 persen dan angka ini telah melebihi rata rata nasional.
BLT Desa dianggarkan hingga Desember 2021 untuk menopang kebutuhan ekonomi masyarakat miskin yang terdampak pandemi.
Dalam pelaksanaannya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melakukan pemantauan untuk memastikan tidak ada kendala dalam pelaksanaannya.
Disela sela pemantaun tersebut, Dirjen PDP menyerahkan BLT Desa secara simbolis di Desa Cisarua, Desa Nagrak Utara, dan Desa Nagrak Selatan Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Penyerahan BLT Desa secara simbolik dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat yaitu pengukuran suhu tubuh sebelum memasuki ruangan, disediakannya handsanitizer, menjaga jarak, menggunakan masker medis, dan jumlah peserta maksimal 25 persen dari kapasitas ruangan. (jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robia