Membangun Pasar, Memajukan Perekonomian Lokal

Oleh: Nasrul Hadi

Rabu, 03 Januari 2024 – 18:09 WIB
Ilustrasi pasar. Foto : Ricardo

jpnn.com - Selama dinakhodai oleh Gibran Rakabuming Raka, pembangunan Kota Solo terus meningkat signifikan.

Hal ini dibuktikan dengan masifnya proyek prioritas yang dikerjakan di wilayah tersebut, misalnya revitalisasi Taman Balekambang, Elevated Rail Simpang Joglo, penggarapan Museum of Culture and Technology, proyek hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) berupa pembangunan Masjid Sheikh Zayed dan PLTSa Putri Cempo.

BACA JUGA: Polling Institute: Publik Menilai Positif Gibran di Debat Cawapres

Keberhasilan ini lantas memantik salah seorang cawapres yang juga ikut berkompetesi dengan Gibran pada pagelaran pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti, yaitu Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin, menanyakan perihal kiat-kiat apa yang digunakan oleh Gibran dalam membangun kota tersebut.

Selain contoh-contoh di atas, tulisan ini bertujuan untuk mengelaborasi pembangunan apa saja yang telah dicapai oleh Gibran, terutama dalam aspek pembangunan pasar tradisional, sepanjang menjadi pimpinan kota tersebut.

BACA JUGA: Surat Pemanggilan Gibran Beredar di Medsos, TKN Fanta Sentil Bawaslu

Pembangunan Pasar

Pada aspek pembangunan pasar, Gibran tercatat tengah menggarap dua pasar, yaitu Pasar Mebel Gilingan dan Pasar Jongke.

BACA JUGA: Jalankan Visi Misi Prabowo-Gibran, TKN Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Masyarakat

Dua pasar tersebut pembangunannya mulai digencarkan sejak tahun 2023 ini.

Pasar Mebel Gilingan yang berlokasi di kawasan bekas pemakaman Bong Mojo, Jebres, Solo ini dibangun oleh Gibran dengan anggaran yang tidak tanggung-tanggung, yaitu berkisar pada angka Rp 22 miliar.

Namun, anggaran tersebut masih kalah jauh jika dibandingkan dengan anggaran yang dicanangkan untuk membangun Pasar Jongke yang bertempat di Jalan Radjiman, Pajang, Kecamatan Laweyan.

Anggaran untuk Pasar Jongke tersebut menggelontorkan dana sebesar Rp142 miliar, atau sekira enam kali lipat lebih besar dari Pasar Mebel Gilingan.

Terlepas dari perbedaan jumlah anggaran yang dicanangkan pada dua pasar tersebut, terdapat hal penting yang perlu untuk dicatat, yaitu berkaitan dengan urgensi pasar bagi keberlangsungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Secara umum, pasar tradisional menjadi pusat sentral bagi hasil-hasil petani ataupun nelayan lokal untuk disalurkan kepada para konsumennya.  

Dalam konteks revitalisasi Pasar Mebel Gilingan dan Pasar Jongke, Gibran secara tidak langsung menyadari bahwa pasar merupakan sektor penggerak ekonomi kerakyatan.

Dengan adanya revitalisasi dua pasar tersebut, maka perekonomian masyarakat Solo setidaknya dapat terbantu dan tidak kalah saing dengan pasar-pasar modern.

Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya dari revitalisasi pasar tradisional adalah bahwa dengannya dapat menghilangkan stigma bahwa pasar adalah tempat yang serba kotor, kumuh, becek, dan tidak terawat.

Dengan melakukan revitalisasi, Gibran tidak hanya sebatas melakukan pembangunan pasar yang bersifat fisik tetapi juga non-fisik.

Seperti ditegaskan sebelumnya, perbaikan fisik pasar dapat memperbaiki citra dan kesan buruk pasar rakyat yang dianggap becek dan kumuh menjadi kawasan berbelanja yang bersih dan nyaman untuk dikunjungi, sementara pembangunan dalam aspek non-fisik yang dilakukan oleh Gibran, antara lainadalah pemulihan manajemen, pemulihan ekonomi, dan pemulihan sosial.

Pasar tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan dan membangun perekonomian masyarakat.

Pertama, pasar tradisional menjadi tempat utama bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk berjualan, sehingga mendukung pertumbuhan sektor ekonomi ini.

Dengan memberikan peluang kepada pedagang lokal, pasar tradisional dapat meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan pekerjaan di tingkat lokal.

Secara kalkulatif, Gibran sendiru berhasil meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Solo hingga angka 6,25% pada tahun 2022, bahkan lebih tinggi dibandingkan Jawa Tengah yang dipimpin calon presiden dari PDI-Perjuangan, yaitu Ganjar Pranowo.

Selain itu, revitalisasi pasar tradisional juga berguna untukmenciptakan ikatan antara produsen dan konsumen secara langsung.

Hal ini memungkinkan pertukaran informasi langsung mengenai kebutuhan pasar, membantu produsen untuk menyesuaikan produk mereka dengan permintaan konsumen.

Dengan demikian, pasar tradisional mendorong inovasi dan peningkatan kualitas produk, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing di pasar global.

Pasar tradisional juga memainkan peran penting dalam mempertahankan warisan budaya dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Produk lokal dan tradisional sering kali terkait erat dengan identitas budaya suatu daerah, dan pasar tradisional berperan sebagai wadah untuk mempertahankan dan mendorong pengembangan produk-produk ini.

Secara keseluruhan, memajukan dan membangun pasar tradisional bukan hanya tentang mendukung perekonomian lokal, tetapi juga melestarikan budaya, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ikatan antara produsen dan konsumen.

Oleh karena itu, pembangunan pasar tradisional perlu menjadi fokus strategis dalam upaya pengembangan ekonomi masyarakat.

Challenge bagi Pasar Tradisional

Meski pasar-pasar tradisional tersebut menjadi pusat keberlangsungan masyarakat setempat, terdapat tantangan yang juga harus ditangani oleh Gibran dalam membangun pasar, yaitu mensinergikan kebutuhan masyarakat dengan tumbuh pesatnya era teknologi saat ini.

Maksud mensinergikan dalam konteks ini adalah membangun ekosistem yang mampu untuk mengombinasikan majunya teknologi informasi dengan para pelaku pasar tradisional.

Salah satu contoh sederhana yang dapat digarap oleh Gibran adalah memfasilitasi para pengelola pasar agar memberikan pilihan metode pembayaran yang juga berbasis non-konvensional bagi para pelanggan pasar.

Selain itu, pemanfaatan teknologi pada pasar tradisional juga dapat dimasifkan dengan menyediakan aplikasi jual-beli daring, sehingga dengannya para pelanggan tidak perlu datang langsung ke pasar untuk berbelanja.

Mereka cukup menunggu di rumah dan dalam hitungan menit bisa mendapatkan pesanannya.

Ketersediaan fasilitas model demikian tidak hanya membantu para pelaku pasar untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi, lebih daripada itu hal ini juga membantu para pelanggan pasar untuk lebih mudah dalam melakukan transaksi.

Jika cara demikian dilakukan, Gibran secara tidak langsung telah membawa pasar tradisional yang tengah ia bangun mampu bersaing dengan pasar-pasar modern lainnya.

Aspek manajemen inilah yang patut untuk terus digarap oleh Gibran ke depannya, terutama untuk meningkatkan fasilitas pelayanan dalam pasar tradisional.  

Penulis Adalah Anggota Aliansi Kelompok Millenial Nusantara

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo-Gibran Ingin Bangun Perpustakaan dan Taman Bacaan, Ini Tujuannya


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler