Membedah Kans Lalu Muhammad Zohri Raih Emas Asian Games 2018

Selasa, 31 Juli 2018 – 01:51 WIB
Lalu Muhammad Zohri ketika berlatih di Stadion Madya Senayan Jakarta, Jumat 20/7/18. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Pelari cepat Indonesia Lalu Muhammad Zohri bakal menjadi salah satu sorotan utama pada Asian Games 2018 mendatang.

Zohri diharapkan mampu meneruskan catatan impresifnya setelah menjadi juara ada Kejuaraan Dunia U-20 2018 di Finlandia pada 11 Juli 2018 lalu.

BACA JUGA: Polantas Diberikan Pelatihan Bahasa Inggris

Saat itu, sprinter asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, itu mampu membukukan waktu 10,18 detik.

Sebelumnya, pelari binaan PPLP NTB tersebut juga menjadi kampiun di Kejuaraan Atletik Asia U-20 di Gifu Nagaragawa, Jepang.

BACA JUGA: Palestina Ikut Asian Games, Jadwal Pertandingan Dimajukan

Rentetan prestasi tersebut menyiratkan bahwa Zohri adalah aset istimewa Merah Putih. Namun, apakah bisa dibebani target medali?

''Tidak. Kami dari tim pelatih tidak memberikan target apa pun buat dia,'' ucap pelatih kepala nomor sprint pelatnas Eni Nuraini, Minggu (29/7).

BACA JUGA: Penutupan Pintu Tol Diyakini Efektif Saat Asian Games

Eni memiliki alasan kuat tidak memberi bebas kepada Zohri. Sebab, Asian Games 2018 merupakan multievent pertama bagi Zohri di level senior.

''Bisa mempertahankan catatan waktu di Kejuaraan Dunia junior U-20 saja sudah bagus,'' tambah Eny.

Untuk level Asian Games, catatan waktu 10,18 detik milik Zohri belum ideal. Sebab, para sprinter top Asia sudah menembus waktu sepuluh detik kecil.

Femi Ogunode yang meraih emas pada Asian Games Incheon empat tahun lalu masih menjadi pelari terkuat.

Bintang Qatar yang merupakan atlet naturalisasi dari Nigeria itu punya best time 9,91 detik!

Catatan itu diraihnya saat berlaga di Kejuaraan Asia 2015. Saat ini, memang kecepatan Ogunode tak sebagus dulu.

Namun, dia masih tetap kompetitif. Dalam sebuah kejuaraan di Doha, April 2017 silam, dia masih membukukan catatan waktu 10,13 detik.

Sementara itu, di Kejuaraan Asia 2017, catatan Ogunode turun lagi menjadi 10,26 detik. Saat itu, dia meraih perak.

Peraih emas di kejuaraan tersebut, Hassan Taftian dari Iran, membukukan 10,25 detik.

Dari catatan waktu, di atas kertas Zohri lebih baik. Namun, bisa jadi Kejuaraan Asia memang bukan peak performance mereka.

Selain nomor elite 100 meter putra, Indonesia juga berpotensi bersaing di nomor estafet 4x100 meter putra.

Zohri bergabung dengan empat sprinter lain. Yakni Bayu Kartanegara, Eko Rimbawan dan dua pelari senior Fadlin serta Yaspi Boby.

Eni masih bongkar pasang formasi untuk menentukan komposisi skuad estafet terbaik.

Hingga kini, catatan waktu mereka belum maksimal. Pada time trial Jumat (27/7) mereka mengemas 39,54 detik. Zohri pun belum puas dengan hasil itu.

 ''Saya masih harus perbaiki teknik dan waktu juga. Kalau bisa ke depannya di angka 38 detik,'' jelas Zohri. (nap/feb/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerahkan 40 Ribu Personel demi Amankan Asian Games 2018


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler