Membedah Manfaat Layanan Neurogenomics dari Prodia

Jumat, 30 Juli 2021 – 23:56 WIB
Petugas Prodia sedang memberikan pelayanan. Foto: Prodia

jpnn.com, JAKARTA - PT Prodia Widyahusada Tbk kembali membuat layanan terbaru dengan meluncurkan pemeriksaan neurogenomics.

Neurogenomics merupakan pemeriksaan genomik yang digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan genetik seseorang terhadap penyakit yang berkaitan dengan gangguan saraf.

BACA JUGA: Begini Cara Prodia Hadapi Digitalisasi Pelayanan Kesehatan

Misalnya, Alzheimer, sklerosis lateral amiotrofik, gangguan bipolar, epilepsi, aneurisma intrakranial, dan migrain.

Product Manager Prodia Trilis Yulianti mengatakan, neurogenomics menghitung risiko varian-varian gen yang dipersonalisasi.

BACA JUGA: Hasil Tes Covid-19 di Prodia Terhubung dengan eHAC

Dengan demikian, masing-masing individu mengetahui risikonya dan bisa menentukan upaya pencegahan penyakit saraf secara personal.

“Kami berharap pemeriksaan ini bisa menjadi semacam pengingat bagi individu agar lebih termotivasi untuk melakukan upaya pencegahan munculnya penyakit saraf,” kata Trilis, Kamis (29/7).

BACA JUGA: Inilah Layanan Baru Prodia untuk Pemeriksaan saat Pandemi

Dia menambahkan, berbagai penelitian hingga saat ini menunjukkan kemunculan penyakit dipengaruhi interaksi antara genetik, gaya hidup, serta kondisi medis yang lain.

Pada hasil pemeriksaan neurogenomics, skor risiko keseluruhan akan memberikan kesimpulan risiko seseorang terhadap suatu penyakit berdasarkan gen yang diperiksakan secara kesuluruhan.

Skor risiko keseluruhan terbagi menjadi empat jenis. High risk memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya penyakit dibandingkan dengan rata-rata populasi.

Potential risk memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi untuk terjadinya penyakit dibandingkan dengan rata-rata populasi.

Average risk memiliki risiko yang sama untuk terjadinya penyakit dibandingkan dengan rata-rata populasi.

Low risk yaitu memiliki risiko yang lebih rendah untuk terjadinya penyakit dibandingkan dengan rata-rata populasi. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler