Membedah Peluang Timnas Sepak Bola di Asian Games 2018

Sabtu, 04 Agustus 2018 – 01:29 WIB
Bima Sakti (kiri) bersama Luis Milla. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim nasional sepak bola Indonesia diwajibkan melaju ke semifinal Asian Games 2018.

Target itu memang sangat berat karena Indonesia bukanlah raksasa di pentas Asia.

BACA JUGA: Hasil Random Tes Doping Atlet Indonesia Menggembirakan

Selain itu, Indonesia juga hanya merebut perunggu pada SEA Games 2017 dan PSSI Anniversary Cup 2018.

Meski demikian, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi tetap menuntut pelatih timnas Luis Milla membawa skuat Merah Putih ke babak empat besar.

BACA JUGA: Kemenpora Minta Media Beri Dukungan untuk Asian Games 2018

”Kami punya target empat besar. Milla harus tunjukkan itu,’’ kata Edy ketika ditemui Jawa Pos di sela-sela pertandingan Piala AFF U-17 di Sidoarjo

Apabila target tersebut tercapai, bukan mungkin Milla akan kembali ditunjuk jadi pelatih timnas.

BACA JUGA: Asian Games 2018: Jetski Calon Pendulang Emas Indonesia

Saat ini posisi untuk pelatih timnas senior kebetulan kosong menjelang Piala AFF 2018.

’’Kami juga akan lakukan seleksi untuk pelatih. Dalam waktu dekat akan ada jawaban sambil menunggu hasil Asian Games 2018,’’ kata Edy.

Timnas pun bersiap maksimal untuk mewujudkan target itu. Salah satunya dengan menggelar training camp (TC) di Bali sejak 24 Juli hingga 8 Agustus.

Sebanyak 24 pemain terbaik dipanggil. Sempat tidak lengkap di delapan hari pertama, kini skuat sudah berkekuatan penuh.

Dari tiga pemain yang memperkuat klub luar negeri, hanya Ezra Walian yang tidak bisa bergabung karena beradaptasi dengan klub barunya, RKC Waalwijk.

Sementara itu, Evan Dimas dan Ilham Udin Armayn yang membela klub Malaysia Selangor FA sudah bergabung.

Saat ini, ada 23 pemain yang berada dalam skuat. Nantinya dikerucurkan hingga hanya 20 pemain untuk Asian Games 2018.

Namun, timnas mendapat kendala karena kesulitan menggelar uji coba.

Awalnya timnas dijadwalkan melakoni dua uji coba. Namun, hanya uji coba melawan Bali United yang terealisasi.

Saat itu Milla meminta laga tersebut tidak disiarkan secara langsung dan penonton juga dilarang merekam pertandingan.

Timnas sendiri berhasil menumbangkan Bali United dengan skor tipis 2-1. Mereka juga turun dengan dua skuat berbeda pada babak pertama dan babak kedua.

Selain itu, pertandingan tersebut ditambahkan pula dengan sesi adu penalti. Sebab, apabila lolos dari fase grup, timnas U-23 akan memainkan laga hidup mati pada babak berikutnya.

Milla sangat disiplin selama TC di Bali. Misalnya ketika berkumpul untuk makan di hotel atau bersiap latihan. Apabila ada yang terlambat, sistem denda dijalankan.

’’Coach ingin pemain benar-benar sadar Asian Games 2018 sudah dekat. Sadar dengan disiplin mereka akan jadi pesepak bola hebat,’’ ujar asisten pelatih Bima Sakti.

Berdasar hasil evaluasi, salah satu kekurangan timnas adalah proses perpindahan bola yang kurang cepat.

Dampaknya, pola serangan mudah terbaca lawan. Selain itu, transisi dari menyerang ke bertahan kurang cepat.

’’Kami banyak menguasai bola. Namun, ketika kena serangan balik selalu kurang sigap,’’ tambah Bima. (rid/ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikut Bawa Obor Asian Games 2018, Indra Bekti Bangga


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler