Membelot Dukung Prabowo, Ketua DPD Golkar Wonosobo Dipecat

Senin, 08 April 2019 – 19:26 WIB
Bendera partai Golkar dan atribut kampanye pasangan Capres dan Cawapres, Joko Widodo - KH. Ma'ruf Amin mendominasi jalanan di seluruh kota Pekanbaru. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAWA TENGAH - Partai Golkar bersikap tegas terhadap Triana Widodo. Dia secara resmi diberhentikan sementara dari posisinya selaku Ketua DPD II Golkar Kabupaten Wonosobo, Senin (8/4). Keputusan ini diambil menyusul tindakan Triana yang dianggap telah mendukung capres nomor urut 02 Prabowo - Sandi.

Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Tengah Anton Lami Suhadi mengatakan, keputusan itu diambil lantaran Triana dianggap sudah melangkahi hasil Munaslub maupun Rapimnas partainya.

BACA JUGA: TGB: Ribuan Orang Baik Berada di Sekeliling Jokowi

“Sesuai dengan surat edaran DPP Golkar bahwa seluruh komponen harus memenangkan Jokowi,” katanya, Senin (8/4).

BACA JUGA: Kader Terjerat Korupsi, Elektabilitas Golkar Bakal Melemah

BACA JUGA: Awas, Ajak Orang Golput Bisa Ditangkap

“Tetapi dia (Triana) ekspos secara terbuka dan menandatangani kesepakatan untuk mendukung Pak Prabowo. Baik itu secara fisik, pikiran, maupun perbuatan,” sambungnya.

Sikap Triana itu, menurut Anton, berupa tindakan menyepakati pemasangan lambang-lambang Prabowo - Sandi di sejumlah alat peraga kampanye. Serta ajakan yang bersangkutan kepada personel-personel di bawah strukturnya untuk berangkat ke Jogjakarta dan mendukung Paslon 02.

BACA JUGA: Umrah, Habib Salim Doakan PKS dan Prabowo - Sandi, Ketemu Habib Rizieq?

Anton mengatakan, setelah diklarifikasi kepada sejumlah kader, keterangan mereka menyebutkan jika ajakan mengalihkan dukungan ke Prabowo-Sandi datang dari atas. Beda dari keterangan Triana sebelumnya yang mengatakan bahwa pindah haluan ini merupakan aspirasi dari arus bawah, bukan maksud pribadi.

BACA JUGA: Efek Ekor Jas Jokowi Diklaim Kerek Elektabilitas Golkar

“Hasil konfirmasi yang ada, itu ternyata keterpengaruhan dari Ketua (DPD). Yang namanya ketua kan punya pengaruh ya. Pengaruh itu ada pada struktur. Siapapun orangnya, struktur di bawahnya ada kecenderungan loyality,” ungkapnya.

Untuk itu, elite partai berlambang pohon beringin itu pun mengambil sikap sesuai dengan peraturan organisasi. “Kalau tidak memenangkan Pileg dan Pilpres, kalau dia melawan secara terang-terangan pasti akan dilakukan peraturan organisasi. Reward and Punishment. Punishment-nya adalah diberhentikan sementara sebagai pengurus. Bukan sebagai anggota ya,” terangnya.

Dalam mengisi kekosongan posisi, Anton menambahkan partainya juga sudah menunjuk pengganti Triana. Adalah Ketua Harian DPD Golkar Jateng Iqbal Wibisono yang per hari ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua DPD II Partai Golkar Wonosobo.

“Nanti malam akan di-clear-kan. Kalau anda (Triana) mau ke sana (Prabowo - Sandi) ya silakan. Yang di sini ya di sini. Nanti akan konsolidasi. Mana yang dukung 01 dan 02. Kalau yang dukung 02 ya otomatis harus berhenti sementara kalau jadi pengurus. Kalau kader, sesuai dengan aturan organisasi,” pungkasnya.

BACA JUGA: Bowo Disikat KPK, Sekjen Golkar: Dia Cuma Bagian Kecil

Diberitakan sebelumnya, ratusan kader Partai Golkar Wonosobo bertatap muka langsung dengan Prabowo Subianto di Hotel Tentrem, Jogjakarta, Minggu (8/4). Pada saat yang sama, mereka menyampaikan surat bermaterai sebagai bukti komitmen mendukung 02 di Pilpres 2019.

Para kader Golkar ini juga diketahui berpartisipasi dalam acara kampanye Prabowo di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin (8/4). “Setelah dari Yogyakarta kami akan membuka posko pemenangan di tingkat kecamatan dan desa untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandi,” ujar Triana sebelumnya. (JawaPos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Demokrat Terkait Surat SBY Sebelum Kampanye Akbar Prabowo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler