jpnn.com, JAKARTA - Ada yang unik dalam perayaan Isra Mikraj di Masjid Al Mukarromah, Koja, Jakarta Utara tahun ini.
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) tersebut menyelenggarakan kegiatan Lomba Pidato Isra Mikraj dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia.
BACA JUGA: Makna Isra Mikraj di Tahun Politik Buat Agustiar Sabran PDIP
"Tujuannya, cerita perjalanan Isra Mikraj ini akan lebih bisa dipahami dan dimaknai dengan tepat jika disampaikan dalam konteks bahasa lokal atau bahasa daerah masing-masing dari kaum muslimin," ujar Ketua Umum Yayasan Masjid Al Mukarromah, Ramdansyah Bakir.
Mantan ketua Panwaslu DKI ini menceritakan pesantren di jaman dahulu melakukan pengajaran agama Islam dari Al Quran dengan diterjemahkan ke bahasa daerah.
BACA JUGA: Peringati Isra Mikraj, Airlangga: Golkar Memperjuangkan Kesejahteraan Rakyat
Ia mencontohkan abjad pegon atau abjad Arab yang dimodifikasi ke dalam bahasa daerah yakni bahasa jawa.
"Di Jakarta dikenal dengan bahasa Betawi-nya, maka pesan Isra Mikraj bisa disampaikan dengan bahasa Betawi," lanjutnya.
BACA JUGA: Peringati Isra Miraj, GGN Jatim Berbagi Kebaikan Kepada Pondok Pesantren & Masyarakat
Ramdansyah berharap pidato Isra Mikraj dalam bahasa daerah diharapkan berdampak pada pengenalan tentang makna Isra Mi"raj dalam keluarga.
Pengajaran oleh orang tua dengan bahasa daerahnya masing-masing diharapkan mebuat kedekatan keluarga semakin erat dan nilai-nilai agama dapat diinternalisasi.
Adapun kategori perlombaan pidato Isra Mikraj dengan bahasa daerah itu yakni SD, SMP, SMA dan Umum. Pendaftaran perlombaan dibuka sejak 15 Februari hingga 23 Februari mendatang di Sekretariat Masjid Al Mukarromah, Koja, Jakarta Utara.
Masing masing peserta memiliki waktu maksimal 5 menit dan wajib mengutip ayat Al Q'uran tentang Isra Mikraj.
"Kategori SD, SMP dan SMA itu pidato langsung di masjid, Untuk Umum, mengirimkan video via online," tambahnya.
Seperti diketahui, Isra Mikraj merupakan peristiwa penting umat Islam. Nabi Muhammad SAW mendapat perintah menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
Isra Mikraj ini terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah, sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Mayoritas ulama berpendapat Isra Mikraj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621.
Sebagian besar mengatakan Isra Mikraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer.
Anggota DPR Komisi XI Kamrussamad mengapresiasi positif masjid membangun suasana religi melalui Pekan Israd Mirajd.
"Saya apresiasi acaranya yang memiliki nuansa kebudayaan, ada pengobatan, edukasi, kemudian penguatan ekonomi umat melalui bazzar, dan perlombaan pidato Isra Mikraj dalam bahasa daerah" ujarnya.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha KAHMI atau HIPKA ini juga menilai perlombaan pidato Isra Mikraj dalam bahasa daerah bagian dari pngembangan minat dan bakat sekaligus menanamkan nilai nillai Islam melalui kebudayaan.
"Ini adalah salah satu metode dakwah yang efektif menjangkau generasi muda kita yang semakin milenial dan gaul," ujarnya.
Pekan Isra Mikraj masjid Al Mukarromah juga mengadakan pekan bazaar sembako dari Koperasi Pegawasi Bulog (Kopel) Pusat. Hadir Ketua Kopel Bulog Fatah Yasin dengan stan sembakonya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif