jpnn.com - JEMBER - Seorang warga Desa Padomasan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, berinisial AJF (38), ditangkap polisi akibat memelihara satwa endemik asal Papua yang dilindungi, yakni sepasang burung cenderawasih kuning kecil (paradisaea minor) di rumahnya. Penangkapan ini dilakukan Polres Jember berdasar informasi dari masyarakat.
"Kami mendapatkan informasi dari warga bahwa yang bersangkutan memelihara satwa yang dilindungi dan setelah masuk rumahnya ditemukan dua ekor burung cenderawasih di dalam sangkar yang cukup besar," kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Aryawiguna dalam konferensi pers di Mapolres Jember, Rabu (16/11).
BACA JUGA: Lawan Japto, Paman Wanda Hamidah jadi Tersangka Kasus Tanah, Besok Digarap Polisi
Menurutnya tersangka membeli sepasang burung cenderawasih tersebut melalui media sosial Facebook dengan harga Rp 7 juta lebih, saat burung itu berumur empat bulan.
Dia menambahkan bahwa AJF sudah memelihara burung tersebut selama tiga tahun.
BACA JUGA: Penghuni Mess Cenderawasih Bakal Diusir, Abraham Siap Lawan Pemprov Papua
“Namun, yang bersangkutan tidak memiliki izin penangkaran dari Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jember,” kata perwira pertama Polri itu.
Menurut dia, tersangka tidak memperjualbelikan satwa langka asal Papua yang dilindungi tersebut. Namun, tersangka memang memiliki hobi memelihara burung karena ada beberapa burung di rumahnya.
BACA JUGA: Lulusan Universitas Cenderawasih Jadi SDM Terbaik, Siap Berkarir di BPJS Kesehatan
"Kami berkoordinasi dengan BKSDA Jember untuk memastikan bahwa sepasang burung yang dipelihara tersangka merupakan satwa langka yang dilindungi," katanya.
Sepasang burung cenderawasih itu akan diserahkan kepada BKSDA Jember untuk dirawat dan nanti dikembalikan ke habitatnya di Papua. Namun, burung tersebut akan dikarantina terlebih dahulu sebelum dilepasliarkan di habitatnya.
Komang menjelaskan tersangka dijerat Pasal 21 Ayat 2 Juncto Pasal 40 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Tersangka diancam hukuman pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp 100 juta.
Sementara, AJF mengaku tidak tahu hewan yang dibelinya merupakan burung Cenderawasih yang dilindungi karena proses pertumbuhannya lama sekali.
"Setelah saya pelihara satu tahun, baru kelihatan kepala burung ganti kuning, dan setahun lagi baru tumbuh bulu belakang, baru tahu kalau itu burung cenderawasih," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi