jpnn.com - Polisi menemukan 17 mayat korban virus corona yang ditumpuk di dalam kamar mayat, sebuah panti jompo, di Kota Andover, New Jersey, AS
Penemuan mengerikan itu, menurut polisi, menyusul masuknya laporan ke petugas dari orang tak dikenal, bahwa informan mengatakan ada mayat yang di simpan di gudang Pusat Rehabilitasi dan Subacute.
BACA JUGA: Irjen Nana Sujana Yakin Masyarakat Jakarta Tidak Menolak Jenazah Corona
Setelah diselidiki, polisis setempat menemukan mayat-mayat di dalam kamar mayat darurat, yang sejatinya hanya cukup menampung empat orang, lansir New York Times, dikutip mirror .
Dilaporkan, sedikitnya 68 kasus kematian dari rumah rehabilitasi itu, sejak beberapa pekan terakhir, seiring meningkatnya kasus corona di AS.
BACA JUGA: 250 Kuburan Disiapkan untuk Jenazah Corona
Dari 68 kasus kematian itu, dua di antaranya adalah perawat dan 26 orang dinyatakan positif virus corona.
Kepala polisis Andover, Eric Danielson, mengatakan, "Mereka (pihak rumah rehabilitasi) hanya kewalahan oleh jumlah orang yang kedaluwarsa."
BACA JUGA: Jumat Berkah, Rupiah Pukul Balik Dolar AS
"Tiga belas mayat kini telah dipindahkan dengan truk pendingin ke rumah sakit di kota terdekat, Newton," katanya lagi.
Penemuan itu menyebabkan kesedihan mendalam bagi kerabat dan orang yang dicintainya.
Keluarga dari pasien yang sudah meninggal dunia, Lily Repasch (84), yakni Lee Repasch mengatakan bahwa rumah rehabilitasi sejauh ini tidak pernah menawarkan mereka cara untuk berkomunikasi dengan ibu mereka.
Lee menceritakan bagaimana mereka hanya bisa berbicara melalui jendela di hari-hari terakhir ibu mereka, setelah larangan di seluruh negeri pada kunjungan ke fasilitas perawatan.
Kasus kematian virus corona di AS meningkat dengan jumlah rekor dalam dua hari berturut-turut.
Kasus kematian naik pada hari Rabu dari 2.371 menjadi 30.800 orang, menurut penghitungan Reuters. (Mirror/mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha