ABC melalui Australia Plus Indonesia menggelar program 'Window on Australia', serial liputan yang menekankan hubungan Indonesia dan Australia. Program ini akan ditayangkan melalui televisi dan situs berita di Indonesia.
Windows on Australia
Indonesia dan Australia telah memiliki hubungan sejak lama, bahkan sejarah menyebutkan para pelaut Makassar datang ke Australia sejak ratusan tahun silam.
BACA JUGA: Ribuan Sapi Australia Tiba di Jakarta
Dalam perjalanannya, tentu saja hubungan kedua negara mengalami pasang surut.
Layaknya hubungan tetangga terdekat, kadang kedua negara juga mengalami ganjalan, terutama di kalangan pemerintah kedua negara.
BACA JUGA: Menlu Julie Bishop Suka SMS-an dengan Menlu Retno Marsuki
Mulai dari masalah penyelundupan manusia melalui perahu, isu teroris dan keamanan, hingga masuk ke wilayah hukum dan politik.
Di tahun 2015 ini, misalnya hubungan kedua negara sempat merenggang setelah pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengeksekusi mati terdakwa mati asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, yang dikenal dengan sebutan Bali Nine.
BACA JUGA: Polisi Australia Sita 45 Kg Ganja Dari Sebuah Pesawat Ringan
Usai eksekusi tersebut, Australia melakukan protes dengan membekukan seluruh kunjungan tingkat menteri. Bahkan Australia sempat menarik sementara duta besarnya dari Jakarta.
Tapi kini hubungan kedua negara sepertinya mulai membaik. Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu menyatakan hubungan Indonesia dan Australia, khususnya di bidang militer telah pulih kembali.
Bahkan Menteri Luar Negeri Julie Bishop hari Kamis (3/9/2015) mengaku dirinya sering SMS-an dengan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. Pengakuannya ini seolah menjadi sinyal bahwa hubungan kedua negara kini telah berjalan baik.
Hubungan kedua negara menjadi penting untuk selalu dibina karena keduanya sama-sama berkepentingan sebagai mitra, baik di bidang ekonomi, kemanusiaan, pariwisata.
Tapi apa yang kerap luput dari pemberitaan di Indonesia adalah bagaimana hubungan non-politik, seperti sektor perdagangan, pariwisata, pendidikan, dan hubungan antara warganya tetap berjalan dengan baik, meski sedang ada ketegangan politik.
Australia Plus Indonesia, sebagai bagian dari lembaga penyiaran publik ABC, memiliki program bernama 'Window On Australia'.
Program ini berisi informasi dan inspirasi bagi warga Indonesia yang ingin mengetahui bagaimana kedua negara bekerja sama di bidang ekonomi dan bisnis, pendidikan, budaya, dan inovasi.
Selama bulan November, liputan-liputan dalam program 'Window On Australia' bisa dinikmati melalui layar kaca, juga situs online di Indonesia.
Tiga jurnalis asal MNC Group, Adi Prastowo, Tasya Siregar, dan Niko Yustiadi, bersama jurnalis Detik.com, Nograhany Widhikoesumawardani, berada di Australia untuk melakukan liputan sepanjang bulan September.
Di pekan pertama bulan September, mereka mengunjungi kota Darwin, untuk merekam jejak perjalanan pelaut Makassar yang melakukan hubungan dagang dengan suku asli benua Australia, suku Aborigin.
Mereka juga mendatangi peternakan sapi untuk melihat hubungan perdagangan ternak, dengan didampingi staf Konsulat Jenderal RI di Darwin, yang dipimpin Andre Siregar.
Selanjutnya mereka berada di Melbourne untuk melihat mengapa warga Australia sangat tergila-gila dengan cabang olahraga footy, sepakbola khas Australia, yang juga sudah memiliki beberapa klab di Indonesia.
Melbourne yang sudah lima kali berturut-turut terpilih sebagai Most Livable City in The World akan ditelusuri dari segi tata kota, lingkungan, aktivitas warganya, serta sektor pariwisata, yang menjadi salah satu sektor yang diandalkan oleh pemerintah kota Melbourne.
Di Sydney, Window On Australia akan mengajak Anda untuk melihat sebuah kawasan yang memiliki banyak restoran dan toko-toko berbau Indonesia. Rencananya mereka juga akan mewawancarai beberapa tokoh inspiratif asal Indonesia yang telah sukses di Australia.
Sementara di Adelaide, kerjasama budaya akan menjadi fokus utama liputan. Tahun ini Festival OZ Asia kebetulan akan mengangkat tema Indonesia. Sejumlah kesenian Indonesia yang akan digelar di salah satu festival seni dan budaya di Australia tersebut.
Tunggu tanggal mainnya dan ikuti terus Australia Plus Indonesia melalui situs atau halaman Facebook kami http://www.facebook.com/AustraliaPlusIndonesiaTim Windows on Australia, termasuk jurnalis TV dan online saat dijamu warga Darwin dengan masakan rendang. (Foto: Dian Fatwa).
Windows on Australia
(Kiri ke Kanan): Adi, Niko, Hany, dan Tasya bersama Dian Fatwa dan Konjen RI di Darwin, Andre Siregar. (Foto: Twitter/Andre Siregar).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Operasi Rahasia Pasukan Elit Australia Kini Diungkap