jpnn.com, JAKARTA - Memperingati 17 tahun Tsunami di Aceh, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil mengapresiasi dukungan internasional dalam pemulihan Aceh pasca-Tsunami.
"Terima kasih untuk seluruh negara- negara sahabat," ujarnya pada acara Global Aceh Solidarity Forum di Aula Prona Lantai 7, Gedung Kementerian ATR/BPN. Minggu (26/25).
BACA JUGA: Peringatan 17 Tahun Tsunami Aceh di Ulee Lheue Bakal Dihadiri Ridwan Kamil
Menteri Sofyan mengatakan ada dua sumber bencana yaitu the force of nature (fenomena alam) dan yang disebabkan oleh ulah manusia.
"Bencana yang disebabkan oleh faktor alam secara teori kita tidak bisa melakukan banyak hal (mencegah)", ungkapnya.
BACA JUGA: 17 Tahun Tsunami Aceh, Nelayan Dilarang Melaut Sehari Penuh
Hal tersebut berbeda jika sumber bencananya disebabkan oleh ulah manusia.
"Ini dapat dicegah, misalnya bencana banjir, tanah longsor, rusaknya lingkungan," tuturnya.
Menurut Menteri ATR/BPN bencana tersebut dapat dicegah dengan pengelolaan tata ruang yang baik, menjaga kelestarian hutan, sungai, dan lain- lain.
Oleh karena itu, baik pencegahan dan penanggulangan pasca bencana membutuhkan membutuhkan good government dan manajemen yang baik.
"Yang bisa jadikan pembelajaran bagi dunia internasional di Aceh adalah recovery setelah Tsunami yang luar biasa," ungkap Menteri Sofyan.
Indonesia khususnya Aceh menjadi satu-satunya yang menggunakan bantuan internasional dan hampir 100 persen recovery (pulih).
Menurutnya Biasanya jika ada bencana seperti ini, banyak negara yang memberikan bantuan.
Namun, tergantung dari manajemen negara tersebut mengolah bantuan untuk bisa memulihkan.
"Kasus Tsunami di Aceh bisa menjadi pembelajaran internasional bahwa bantuan internasional sekitar USD 7 miliar hampir semuanya terserap," ungkap Sofyan Djalil. (mcr18/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Mercurius Thomos Mone