Memperkuat Ketahanan Pangan, Indonesia Gandeng Thailand untuk Optimasi Lahan Rawa

Selasa, 28 November 2023 – 20:52 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) saat melakukan pertemuan bilateral dengan Duta Besar Thailand untuk Indonesia Prapan Disyatat di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (28/11). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak Pemerintah Thailand untuk sama-sama memperkuat ketahanan pangan di kawasan regional ASEAN.

Hal itu disampaikan Mentan Amran saat melakukan pertemuan bilateral dengan Duta Besar Thailand untuk Indonesia  Prapan Disyatat di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (28/11).

BACA JUGA: Bertemu FAO, Mentan Amran Berkomitmen Perkuat Pangan Nasional & Regional

Menurut Mentan Amran, Thailand dan Indonesia sama-sama memiliki banyak pengalaman dalam menjadikan lahan rawa menjadi lahan produktif.

Namun, lanjut dia, Thailand ternyata ada pengalaman juga dalam mengelola lahan kering dan basah (swampland dan whiteland).

BACA JUGA: Stabilkan Harga Cabai di Akhir Tahun, Kementan Turunkan Tim untuk Lakukan Hal Ini

"Nah kami akan coba kolaborasikan dengan mereka, karena kami sudah mengelola 400 ribu hektare. Kami kolaborasikan siapa tahu ada teknologi yang bisa digunakan dan teknologi kita bisa mereka gunakan juga. Kami peruntukkan bagi optimasi lahan rawa yang potensinya untuk sektor pertanian ada sepuluh juta hektare," papar Mentan Amran usai menerima kunjungan kerja Duta Besar Prapan Disyatat.

Diketahui, Indonesia saat ini tengah fokus meningkatkan produksi komoditas strategis untuk menekan kebijakan impor yang sudah mencapai 3,5 juta ton.

Salah satunya dengan mengoptimalkan 10 juta hektare lahan rawa yang tersebar di seluruh Indonesia, di antara di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau, Bengkulu, Sulawesi Selatan dan daerah lainnya.

"Insyaallah mudah-mudahan dalam waktu dekat kami akan optimalkan semua ini, karena masalah padi adalah masalah global bukan lagi masalah nasional. Kita mulai jalan Desember 2023 ini. Nah ini harus kami kolaborasi antarnegara," ujar Mentan Amran.

Mentan Amran menyampaikan peningkatan produksi wajib dilakukan mengingat saat ini kawasan regional Asia tengah menghadapi ancaman krisis yang sama, yaitu krisis pangan.

Selain itu, Indonesia juga tengah dihadapkan pada kebijakan impor yang harus ditekan melalui capaian swasembada.

"Kita memang harus menekan impor dengan meningkatkan produksi. Karena itu, teknologi water management kami lakukan dengan sirkulasi air yang bagus sehingga padi tumbuh dengan baik. Saya minta bulan Desember sudah meeting, kami harus bergerak cepat karena ini persoalan dunia bukan persoalan Indonesia saja," tegasnya.

Dia menambahkan kerja sama dengan optimasi lahan rawa ini tidak hanya dengan Thailand, tetapi juga beberapa negara lainya.

"Pertemuan dengan negara lainya, kami agendakan waktu dekat. Harapan kami tidak hanya peningkatan produksi beras untuk tekan impor, tetapi juga kami targetkan ekspor beras ke Thailand. Bawang merah saja kita bisa buktikan ekspornya. Beras pun harus kita sukses. Ini pasti bisa," pinta Mentan Amran.

Dubes Prapan Disyatat mengatakan kolaborasi dan kerja sama pangan dengan Indonesia sudah dilakukan sejak lama terutama dalam memperkuat ketahanan pangan di kawasan ASEAN.

Sebagaimana diketahui, Indonesia dan Thailand memiliki MoU pertanian yang mencakup akses pasar dan investasi. MoU tersebut menurut Prapan memberi landasan kuat bagi Thailand untuk berkolaborasi dalam berbagai aspek guna mendorong pembangunan pertanian berkelanjutan.

"Menindaklanjuti MoU ini, Kementerian Pertanian kedua negara telah membentuk Kelompok Kerja Pertanian Bersama (JAWG) untuk mengantisipasi berbagai kendala yang menghambat pelaksanaan pembangunan pertanian," kata Dubes Prapan Disyatat.

Prapan menambahkan pertemuan ini juga sekaligus memperkuat komitmen antara Indonesia dan Thailand agar memiliki perhatian yang sama terhadap pentingnya beras sebagai makanan pokok masyarakat.

"Saya mengusulkan agar kedua belah pihak juga mulai menjajaki potensi kolaborasi dalam memperkuat rantai nilai beras di Indonesia dan Thailand," sarannya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler