Memprihatinkan! Fikri Faqih Sebut 33,5 Juta Siswa Tidak Terakses Pendidikan Online di Tengah Wabah Covid-19

Minggu, 05 April 2020 – 20:50 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih. Foto: Humas FPKS DPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendesak pemerintah agar memenuhi kebutuhan pembelajaran pelajar seluruh Indonesia di tengah wabah Covid-19 ini.

“Hanya sekitar 34,5 persen yang bisa mengakses layanan pendidikan online,” ujar Fikri Faqih dalam keterangan persnya, Sabtu (4/4).

BACA JUGA: 80 Perguruan Tinggi Terhubung Pembelajaran Online

Di tengah wabah Covid 19 ini, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan wabah tersebut. Per Minggu (5/4), jumlah kasus positif sebanyak 2.273 kasus dan 198 di antaranya meninggal dunia.

Fikri menilai kebijakan PSBB sudah tepat dilakukan sebagai upaya untuk pencegahan penyebaran virus yang lebih masif.

BACA JUGA: Pembelajaran Online, Ratio Dosen dan Mahasiswa Diubah

“Termasuk di institusi pendidikan yang memang tempat banyak orang berkumpul. Sudah tepat jika diliburkan, tetapi harus ada pengganti agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dapat tetap berjalan,” ujar anggota dari Fraksi PKS ini.

Dia menuturkan, dari 514 kota/kabupaten di Indonesia, berdasar data yang diperoleh dari penyedia edukasi berbasis online pada RDPU dengan Komisi X beberapa hari lalu, terdapat 176 kota/kabupaten yang sudah terakses layanan edutech ini.

BACA JUGA: 22 Dokter Dilaporkan Meninggal Akibat Virus Corona, Begini Komentar Saleh DPR

“Hanya 34,5% yang terakses, berarti ada 65% lebih daerah yang belum menjangkau materi-materi pembelajaran yang mereka sediakan,” tambah politikus PKS ini.

Dengan persentase tersebut, dari 43,5 juta pelajar se-Indonesia, hanya sekitar 10 juta siswa yang mengakses materi pembelajaran dari platform online. “Ada 33,5 juta siswa yang tidak mendapatkan materi pembelajaran online,” sambungnya.

“Pemerintah perlu melakukan terobosan dalam waktu singkat dan cepat supaya mereka terselamatkan,” desak legislator yang pernah menjadi kepala sekolah ini.

Meski UN sudah ditiadakan dan diganti dengan nilai atau akumulasi nilai semester sebelumnya, Fikri menilai semua pihak harus bekerja sama dalam penanganan Covid 19 dengan mengupayakan seluruh pelajar dapat memperoleh haknya di bidang pendidikan meski tetap di rumah saja.(fri/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler