jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan Startup pertanian, Rumah Tani resmi terdaftar sebagai rekanan Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Indonesia.
CEO Rumah Tani Bahtiar mengatakan setelah pertemuan antara pimpinan Rumah Tani dan Paskomnas di kantornya, Tanggerang Selatan pihaknya siap mengirimkan 21 komoditas ke pasar.
BACA JUGA: Wamentan Dorong Petani-Pengusaha Perkuat Kolaborasi Hilirisasi dan Inovasi Kelapa Dalam
Hasil tani mitra Rumah Tani pun kini memiliki kepastian harga dan penjual oleh Paskomnas.
Menurutnya, Rumah Tani mulai minggu depan sudah bisa mengirim hasil pertanian mitranya kepada Paskomnas. Diprediksi daya serap penjualan hasil pertanian akan meningkat.
BACA JUGA: Percepat Regenerasi Petani, Kementan Bangun Lokal Champions
"Jadi, nanti Rumah Tani bisa suplai hampir 21 macam sayuran ke paskomnas. Kami bersyukur bisa bergabung ke Paskomnas dan siap mengirim ratusan ton hasil produksi pertanian mitra-mitra tani kami," kata Bahtiar usai bertemu dengan pimpinan Paskomnas di Tanggerang Selatan, Rabu (23/8).
Bahtiar menyebut kerja sama ini membawa semangat antara petani dan mitra untuk memperluas produksi hasil pertanian.
"Dan rumah tani semakin percaya diri untuk membangun kemitraan dengan para petani dan percaya diri untuk memperluas produksi hasil pertanian. Karena sekarang rumah tani menjamin kepastian pembeli dan penjualannya," sambungnya.
Chief Marketing Officer (CMO) Halimah memaparkan lebih jauh bahwa selama ini cita-cita besar Rumah Tani adalah mengandeng pasar besar.
Dia bersyukur Paskomnas bisa ditembus, kemudian akan banyak market besar nantinya yang akan menyusul.
"Misi besar Rumah Tani yaitu berkolaborasi dengan sebanyak-banyaknya market-Market partai besar, sehingga penyerapan hasil tani mitra kami tak terbatas," katanya.
General Manager Paskomnas Iwan Setiawan menjelaskan Paskomnas adalah pasar komoditas nasional yang berdiri pada 2000. Keberadaannya menjamin kepastian dibayar dan kepastian harga produk hasil pertanian.
"Paskomnas sendiri memegang hampir empat bahkan lebih pasar induk yang ada di Indonesia dengan kapasitas hampir ribu ton per hari. Tentu kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan siapapun, terutama dengan Rumah Tani," pungkas Iwan Setiawan.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul