Memupuk Harap kepada Sosok Pemimpin Muda

Oleh: Syahrul Ramadhani

Senin, 30 Oktober 2023 – 10:18 WIB
Koordinator bidang kajian strategis Aliansi Pemuda Jember Syahrul Ramadhani. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, SUBANG - Beberapa waktu lalu, Kaesang Pangarep secara resmi dideklarasikan sebagai ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Meski keputusannya relatif singkat, tidak berarti langkah tersebut berkonsekuensi kurang baik terhadap perpolitikan di negara ini.

BACA JUGA: Putusan MK soal Batas Usia Cawapres Membuka Jalan Bagi Pemimpin Muda

Sebaliknya, dengan dipilihnya Kaesang sebagai ketua umum, terdapat setumpuk harapan berupa akan diwujudkannya ide-ide segar, energi baru, serta kekuatan yang merepresentasikan suara politik dari kalangan anak muda.

Sosok pemimpin muda seperti Kaesang memiliki kapasitas yang memadai untuk menavigasi lanskap dinamis serta mendorong perubahan positif pada konstelasi politik kita.

BACA JUGA: Orang Muda Ganjar Kembangkan Potensi Pemuda Desa di Gowa

Atas dasar itu, artikel ini berupaya untuk mengeksplorasi potensi yang dimiliki oleh pemimpin muda bak Kaesang serta menyoroti nilai surplus yang potensial akan diberikan olehnya.

Perspektif Segar dan Pemikiran Inovatif

BACA JUGA: Kaesang Pangarep Ninja Muda Penumpas Intoleransi, Pengawal Demokrasi

Salah satu aspek menarik dari kepemimpinan muda seperti Kaesang adalah adanya kapasitas yang memadai dalam memberikan perspektif segar dan pemikiran inovatif terhadap masa depan politik di negara ini.

Hal ini bertolak dari alasan bahwa generasi muda sering kali dicirikan oleh kesediaan untuk mempertanyakan status quo, memperbaiki norma-norma yang sudah tidak relevan, dan menerima solusi yang tidak konvensional.

Sifat ini dapat menjadi hal penting dalam upaya mengkatalisasi perubahan di dunia yang terus berkembang. Para pemimpin yang masih terkategorikan dalam usia muda juga tidak terbebani oleh pelbagai dinimaka dan kelambanan sistem yang bersifat jumud.

Mereka akan selalu siap mengambil risiko, mencari jalan baru, dan melampaui batas-batas yang dianggap mungkin.

Pendekatan berwawasan konstruktif ini sangat bermanfaat terutama ketika mengatasi permasalahan yang kompleks dan mengakar seperti perubahan iklim, ketimpangan pendapatan, dan keadilan sosial.

Nilai surplus lain yang juga potensial didapat dari para pemimpin muda ialah kedekatan mereka dengan dunia digital.

Mereka sering dialegorikan sebagai generasi digital native, yaitu generasi yang merasa nyaman dengan perubahan teknologi dan dinamika sosial yang serba cepat.

Mereka memanfaatkan kekuatan alat digital dan media sosial untuk memperkuat pesan mereka dan memobilisasi dukungan.

Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi secara efektif sebagai alat komunikasi dan perubahan sosial merupakan keunggulan tersendiri dalam dunia yang saling terkoneksi dan terintegrasi ini.

Kemampuan memanfaatkan kekuatan media sosial merupakan ciri khas kepemimpinan muda.

Platform media sosial menawarkan jalur komunikasi langsung dengan konstituen, pengikut, dan aktivis, memungkinkan para pemimpin untuk memobilisasi dukungan, meningkatkan kesadaran, dan menggalang tindakan dalam skala global.

Para pemimpin muda, yang tumbuh besar dengan media sosial, memahami nuansa media sosial dan dapat memanfaatkannya secara efektif untuk menyebarkan pesan mereka.

Aksesibilitas ini memungkinkan mereka untuk terhubung dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan lokasi geografis, sehingga menumbuhkan rasa komunitas dan solidaritas global.

Kemampuan dalam menggunakan sekaligus memanfaatkan media sosial ini tentu sudah terinternalisasi dalam diri Kaesang

Idealisme dan Kesiapsediaan Berkolaborasi

Para pemimpin muda sering kali membawa rasa idealisme dalam pekerjaan mereka.

Mereka percaya pada kemungkinan masa depan yang lebih baik dan didorong oleh keinginan tulus untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Idealisme ini dapat menginspirasi harapan dan mendorong orang lain untuk bergabung dalam perjuangan mereka.

Selain itu, para pemimpin muda cenderung kurang mengakar dalam politik partisan dan perpecahan ideologi.

Mereka seringkali lebih bersedia untuk berkolaborasi lintas batas, mencari titik temu untuk mengatasi permasalahan global yang mendesak.

Pendekatan mereka bukan sekedar menganut ideologi tertentu, namun lebih pada mencari solusi yang praktis dan efektif.

Pragmatisme ini dapat menghasilkan kepemimpinan yang lebih produktif dan berorientasi pada hasil.

Pendukung Inklusivitas dan Keberagaman

Di era di mana keberagaman dan inklusivitas semakin diakui sebagai elemen penting bagi keberhasilan organisasi atau gerakan apa pun, para pemimpin muda sering kali memperjuangkan prinsip-prinsip ini.

Para pemimpin muda sering kali sangat menekankan inklusivitas dan kesetaraan. Mereka selalu memastikan bahwa kelompok dan inisiatif mereka mencerminkan spektrum suara dan pengalaman yang luas.

Hal ini tidak hanya menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan adil, namun juga membuka jalan bagi masa depan di mana keberagaman dirayakan dan dimanfaatkan sebagai sumber kekuatan.

Namun demikian, meskipun pemimpin muda seperti Kaesang mempunyai potensi besar untuk merepresentasikan suara anak muda, penting untuk disadari bahwa kepemimpinan muda saja tidak menjamin kepemimpinan yang efektif.

Pengalaman, kebijaksanaan, dan pengetahuan institusional merupakan elemen yang sangat diperlukan dalam kepemimpinan yang sukses.

Pertukaran ide dan keahlian antargenerasi sangat penting untuk membina para pemimpin muda dan membantu mereka menghindari kesalahan-kesalahan umum.

Atas dasar itu, tugas Kaesang tentu tidaklah mudah. Pendampingan dan bimbingan dari para pemimpin berpengalaman tentu sangat diperlukan untuk memberikan wawasan yang sangat berharga, membantu para pemimpin muda menghadapi tantangan yang kompleks, belajar dari perspektif sejarah, dan mencapai keseimbangan antara idealisme dan pragmatisme.

Sinergi antara kearifan pengalaman dan energi generasi muda dapat menjadi kekuatan yang ampuh untuk melakukan perubahan.

Meskipun kepemimpinan muda membawa banyak keuntungan, penting untuk disadari bahwa kepemimpinan, seperti aspek kehidupan lainnya, akan paling efektif ketika beragam perspektif bersatu patu dan saling menopang.

Keseimbangan antara antusiasme dan inovasi generasi muda serta pengalaman dan kebijaksanaan generasi tua harus bisa terjalin dengan erat.

Tugas berat itulah yang harus terus dirajut dan direfleksikan oleh Kaesang Pangarep sebagai pemimpin yang merepresentasikan kepemimpinan anak muda hari ini.

Penulis adalah koordinator bidang kajian strategis Aliansi Pemuda Jember

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler