Menag Desak AS Pertimbangkan Lagi Kebijakan soal Yerusalem

Kamis, 07 Desember 2017 – 14:55 WIB
Lukman Hakim Saifuddin. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengecam klaim Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Lukman mengingatkan pemerintah AS kembali mempertimbangkan kebijakan Presiden Trump yang telah mengancam perdamaian dunia.

“Karena ini mengingkari kesepakatan bersama yang sudah kita bangun sejak lama. Indonesia meminta Amerika agar bisa mempertimbangkan kembali kebijakan itu," ucap Lukman usai mendampingi Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (7/12) guna menyampaikan pernyataan sikap pemerintah Indonesia soal kebijakan Trump.

BACA JUGA: Yerusalem Ibu Kota Israel, Umat Kristen Pun Tak Rela

BACA JUGA: Yerusalem Ibu Kota Israel, Fadli Zon: Upaya Mengalihkan Isu

Sebelumnya, Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Selain itu, presiden berlatar belakang pengusaha itu juga akan memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel ke Yerusalem.

Menurut Lukman, masalah ini bukan semata persoalan umat Islam. Sebab, kebijakan baru AS itu menyangkut kemanusiaan dan hak rakyat Palestina mendapatkan kemerdekaan.

BACA JUGA: Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, Hery Azumi Kecam Presiden AS

Di sisi lain, pembukaan UUD 1945 mengamanatkan bahwa kemerdekaan merupakan hak segala bangsa. Karena itu, Presiden Jokowi pun konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

"Indonesia selalu konsisten berada di belakang rakyat Palestina untuk bisa mendapatkan kemerdekaannya. Dan ketika kebijakan ini, memindahkan ibu kota seperti itu, itu artinya mengingkari," pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bakal Telepon Presiden Trump


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler