Menag Fachrul Razi Sering Pantau Pihak yang Salah Tafsir Ajaran Islam

Rabu, 23 Oktober 2019 – 21:14 WIB
Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi  resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi menteri agama di Kabinet Indonesia Maju.

Kini setelah menjadi menteri agama, Fachrul mulai bicara tentang radikalisme usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10).

BACA JUGA: Fachrul Razi Bukan Menteri Agama Islam, tetapi Sering Menjadi Khatib

Urusan radikalisme, tuturnya, menjadi salah satu penugasan dari Presiden Jokowi, selain urusan haji dan lainnya.

Wakil Panglima TNI 1999—2000, itu mengatakan, radikalisme bukan ajaran Islam. Sebab, Islam ditegaskan Fachrul, merupakan agama yang Rahmatan Lil 'Alamin, rahmat bagi alam semesta.

BACA JUGA: Profil Fachrul Razi: Eks Wakil Panglima TNI jadi Menag di Kabinet Indonesia Maju

"Sehingga kalau tidak rahmat pasti ada yang salah dalam menafsirkan Islam," kata pria kelahiran Banda Aceh, 72 tahun silam.

Sebagai orang yang suka membaca buku agama, Fachrul mengaku sering mengamati bagaimana agama yang mayoritas dianut bangsa Indonesia, diamalkan.

BACA JUGA: Wanita Si Penjahit Pakaian yang Jarang Berinteraksi Itu Ternyata Terduga Teroris

"Saya melihat betul-betul kalau sampai ada penafsiran pelaksanaan Islam yang radikal, kira-kira, pasti menafsirkan agamanya itu salah. Sudah jelas kok Islam Rahmatan Lil 'Alamin, kok bisa mengajak musuhan apalagi sampai mengajak membunuh banyak manusia pasti ada yang salah," tuturnya.

Sebagai menag, Fachrul Razi memang ditugasi Jokowi mengurusi masalah radikalisme. Nah, pria yang juga dikenal sebagai Ketua Tim Bravo 5, kelompok sukarelawan Jokowi - Ma'ruf tersebut, menduga suami Iriana punya pertimbangan sendiri memilihnya jadi pengganti Lukman Hakim Saifuddin.

Di antara dugaannya adalah karena dia sering memberikan khotbah tentang Islam yang damai.

"Nah mungkin menurut saya, Pak Jokowi melihat wah ini Pak Fachrul bisa diajak membantu saya ini dalam membangun suasana yang damai dan membangun suasana yang penuh kekompakan, dengan penuh rasa persatuan dan lain sebagainya," jelas lulusan Akademi Militer angkatan 1970 ini.

Selain itu, pria yang merupakan satu angkatan dengan Luhut Binsar Panjaitan di AKBRI ini, juga merasa penugasannya sebagai menag, karena Presiden Jokowi melihat belakangan ini potensi radikalisme cukup kuat sehingga diperlukan terobosan-terobosan untuk menanganinya.

"Mungkin beliau berpikir pasti Pak Fachrul, mugkin punya terobosan-terobosan dalam menangkal radikalisme ini," pungkas Fachrul Razi, veteran yang jadi Wakil Panglima TNI pada masa pemerintahan Presiden RI K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler