JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menilai program corporate social responsibility (CSR) dari kalangan perbankan untuk pengembangan pendidikan keagamaanmasih sangat minim. Suryadharma pun menganggap sikap diskriminatif terhadap dunia pendidikan keagamaan masih terjadi.
"Kami mengharapkan agar lebih banyak CSR dari berbagai instansi khususnya perbankan untuk lembaga pendidikan agama. Karena hingga saat ini jarang dan cenderung tidak pernah. Bank-bank itu justru lebih banyak memberikan bantuan sosial di luar masalah keagamaan," ungkap Suryadharma di sela acara Tasyakuran Hari Amal Bhakti ke 66 Kementerian Agama di Gedung Kemenag Thamrin, Jakarta, Selasa (3/1).
Menteri yang juga Ketua Umum PPP itu menegaskan, seharusnya kalangan perbankan memberi perhatian terhadap dunia pendidikan agama di Indonesia. Terlebih lagi, tegasnya, Kemenag juga selalu menggandeng perbankan untuk pelaksanaan program pemerintah, terutama program haji.
"Saya pernah menegur direkturnya, mengapa sangat kurang sekali perhatian perbankan terhadap pendidikan agama. Padahal uang Kemenag banyak di bank-bank itu hingga triliunan rupiah. Tapi CSR-nya kurang," serunya.
Oleh karena itu diharapkan para bankir di tanah air dapat memberikan perhatian lebih terhadap dunia pendidikan keagamaan. Sebab, masih banyak yang harus dibantu terkait pendidikan keagamaan.
"Contoh saja, membantu mengembangkan pondok pesantren dan memberikan bantuan fasilitas lainnya untuk proses belajar mengajar di madrasah atau prondok pesantren," imbuhnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Besar Tak Jamin kualitas Pendidikan
Redaktur : Tim Redaksi