Menag Yaqut Buat Gaduh, Ujang Komarudin: Harusnya Diganti Gus Jazilul

Kamis, 24 Februari 2022 – 21:27 WIB
Pengamat politik Ujang Komarudin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menyatakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tak seharusnya membuat kebijakan yang kontroversial dan membuat gaduh rakyat, terutama umat Islam.

"Setop kebijakan yang buat gaduh. Buat kebijakan yang hebat untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara," kata Ujang kepada JPNN.com, Kamis (24/2).

BACA JUGA: Kemenag Klarifikasi Pernyataan Menag Yaqut, Roy Suryo: Saya Juga Pernah di Kementerian

Dia menyebutkan jika perlu Yaqut Cholil Qoumas diganti dari jabatan Menteri Agama.

"Mestinya mengayomi semua umat agama begitu juga umat Islam. Bukan malah merugikannya," jelas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu.

BACA JUGA: Menag Bicara Toa Masjid & Gonggongan Anjing, PB HMI: Segera Cabut Ucapan dan Minta Maaf

Pria yang juga merupakan akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia itu menyebutkan sosok yang tepat menganti Gus Yaqut ialah Wakil Ketua MPR Ri, Jazilul Fawaid.

"KH Jazilul Fawaid sangat cocok jadi Menag. Beliau seorang ahli politik dan paham juga soal agama," pungkas Ujang.

BACA JUGA: Lihat 3 Foto Anggota Polisi Ini, Mereka sudah Dipecat, Kapolres: Saya Amputasi Langsung

Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut aturan pengeras suara di masjid dan musala sebagai pedoman untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi hal yang tidak bermanfaat.

Sebab, di negara yang mayoritas berpenduduk muslim ini terdapat banyak masjid dan musala yang berdekatan.

"Kita bayangkan, saya muslim, saya hidup di lingkungan nonmuslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan toa sehari lima kali dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?" ucapnya.

Dia lantas memberikan contoh lainnya, yakni gonggongan anjing.

BACA JUGA: Briptu Rehend Diseret Debt Collector, Kombes Supriadi Ungkap Pesan Tegas Kapolda, Siap-Siap Saja

"Contohnya lagi, misalkan tetangga kita, kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya, menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan," tutur Gus Yaqut.(mcr8/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Budi
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler