Menag Yaqut: Ini Saya yang Mengeluh Lho, Bukan Jemaah

Jumat, 15 Juli 2022 – 22:14 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengeluhkan pelayanan ibadah haji. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Persiapan haji 2023 mulai dibahas pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah berdiskusi dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah terkait persiapan haji 1444 H/2023 M.

Menag Yaqut juga menyampaikan sejumlah catatan perbaikan, baik dari sisi penyelenggaraan di Indonesia maupun di Arab Saudi.

BACA JUGA: Menag Yaqut Peringatkan Travel Haji, Jangan Main Curang!

Menurut Menag, layanan kepada jemaah haji menjadi tanggung jawab dua negara.

"Kami sepakat membuat taskforce atau tim bersama untuk membahas persiapan haji tahun depan agar lebih baik lagi," kata Menag seusai melepas jemaah haji kloter 2 Embarkasi Solo (SOC 2) di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Jumat (15/7).

BACA JUGA: Menag Yaqut Pimpin Delegasi Amirul Hajj 2022, Presiden Beri Arahan 

Tim ini, sambung Menag Yaqut, akan berdiskusi bersama agar masalah di lapangan yang dihadapi jemaah bisa diperbaiki di masa mendatang.

Dari sisi Indonesia, Menag mengindentifikasi masih ada petugas yang kurang disiplin. Dia mengakui bahwa upaya mendisiplinkan lebih 2.000 petugas menjadi pekerjaan tersendiri.

BACA JUGA: Jelang Pemulangan, Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Tanah Suci Bertambah Lagi

"Ke depan, saya pastikan semua yang terlibat dalam penugasan layanan ibadah haji harus disiplin. Semua harus diniatkan betul dari Tanah Air untuk melayani jemaah, dan bonusnya ikut beribadah haji. Jangan di balik," tuturnya.

Sementara dari sisi Arab Saudi, Menag menyoroti dua hal. Pertama, penambahan toilet perempuan. Menurutnya, jemaah Indonesia mayoritas perempuan membutuhkan waktu lama saat di toilet.

"Sehingga toliet di Masyair (Arafah, Muzdalifa, Mina) perlu ditambah," ujar menteri kelahiran Rembang, 4 Januari 1975 itu.

Hal kedua yang menjadi sorotan adalah pelayanan di Masyair yang dinilai belum seimbang, dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.

Dengan kenaikan harga yang signifikan, kata Menag Yaqut, seharusnya layanan yang diberikan bisa lebih baik lagi. Hal tersebut akan dibicarakan dengan pemerintah Arab Saudi. 

"Saya sampaikan, ini yang mengeluh saya lho bukan jemaah. Dari apa yang kami bayarkan di Masyair, saya merasa masih jauh dari ekspektasi saya," sebutnya.

Menag menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi, Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman.

Dia yakin pemerintah Saudi telah bekerja keras memberikan pelayanan kepada jemaah haji seluruh dunia. Kalau ada kekurangan, itu masih dalam taraf kewajaran.

"Apalagi haji sudah off dua tahun karena pandemi. Banyak model baru juga dalam penyelenggaraannya yang mengarah pada digitalisasi," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler