Menaker Beber 4 Tantangan Atasi Penurunan Pengangguran di Indonesia

Selasa, 17 Januari 2023 – 19:15 WIB
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah membeberkan sejumlah strategi untuk mengatasi pengangguran di Indonesia. Foto: Kemnaker

jpnn.com, BOGOR - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah membeberkan sejumlah strategi untuk mengatasi pengangguran di Indonesia.

Sala satunya adalah mereka mengalami hopeless of job atau pengangguran yang merasa tak mungkin memperoleh pekerjaan.

BACA JUGA: DWP Kemnaker Salurkan Bantuan Sosial untuk Korban Gempa Cianjur

Dari total 8,4 juta orang pengangguran, sebanyak 2,8 juta atau 33,45 persen mengalami hopeless of job.

Dari 2,8 juta orang pengangguran yang mengalami situasi hopeless of job tersebut, sekitar 76,90 persen berpendidikan rendah (lulusan SMP ke bawah).

BACA JUGA: Gelar Silaturahmi, Menaker Berharap Pemangku Kepentingan Ketenagakerjaan Kawal Perpu Ciptaker

"Ini mengindikasikan tingkat pendidikan mereka tak mampu menyiapkan mereka memasuki pasar kerja, baik pendidikan yang rendah maupun kompetensi mereka," ungkap Ida Fauziyah saat menjadi narasumber dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forum Kordinasi Pimpinan di Daerah (Forkompimda) bertema 'Kebijakan Ketenagakerjaan dalam Pengurangan Angka Pengangguran' di Sentul International Covention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/1).

Dia menegaskan tantangan kedua dalam penurunan pengangguran adalah tekanan untuk meningkatkan penciptaan lapangan kerja, khususnya di sektor formal.

BACA JUGA: Hadapi Bonus Demografi, Menaker Ida: Kami Fokus Bangun Talenta Muda

Selanjutnya, kata dia, adanya nilai budaya kerja baru.

"Generasi Y dan Z yang masuk dalam pasar kerja telah membawa nilai-nilai budaya kerja baru. Misalnya nilai work-life-balance, pekerjaan yang bermakna dan worktainment, " kata Menaker Ida.

Tantangan keempat lanjut Ida Fauziyah, yakni risiko mismatched (ketidaksesuaian antara supply and demand) akibat digitalisasi.

"Digitalisasi mendorong perubahan permintaan keterampilan kerja, pola hubungan kerja, serta waktu dan tempat bekerja yang semakin fleksibel, " ujarnya.

Dia menambahkan kunci untuk mengatasi pengangguran di pasar kerja, yakni menciptakan pasar tenaga kerja yang inklusif.

"Kemnaker telah membuat kebijakan Active Labour Market Policy (AMLP) untuk menciptakan pasar kerja yang inklusif dan penurunan pengangguran, " ujarnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tinjau Desa Migran Produktif di Lombok Timur, Menaker Berdialog dengan Anak-anak PMI


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler