jpnn.com, LOMBOK TIMUR - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meninjau pelaksanaan program Desa Migran Produktif (Desmigratif) di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB, Minggu (18/12).
Dalam kunjungannya tersebut, Menaker d berdialog dengan anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) di Desa Anjani.
BACA JUGA: Aprindo Dukung Program Desa Migran Produktif Binaan Kemnaker
"Halo, apa kabar semuanya?" kata Menaker menyapa anak-anak PMI.
"Baik, Ibu Menaker," jawab para anak-anak PMI tersebut.
BACA JUGA: ILO Mengapresiasi Program Desa Migran Produktif
Menaker Ida Fauziyah pun berdialog dengan Malika (5), seorang anak yang orang tuanya sedang bekerja di Brunei Darussalam.
"Malaika hafal Pancasila, enggak?," tanya Ida.
BACA JUGA: Kemnaker Minta Polri Mengusut Dalang Pengiriman PMI Ilegal ke Timur Tengah
Malika pun menganggukkan kepala dan mengucapkan kelima sila Pancasila dengan lancar.
"Pinter banget, ini ada hadiahnya," kata Menaker sembari memberikan hadiah kepada Malika.
Menaker kemudian melanjutkan peninjauan Desmigratif Desa Anjani.
Desmigratif merupakan salah satu program pemerintah dalam memberikan layanan dan pelindungan PMI sejak dari desa.
Dalam peninjauannya, dia menegaskan saat ini pemerintah terus memperkuat salah satu pilar Desmigratif yaitu community parenting.
Community parenting tersebut dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat bahwa pendidikan anak tidak hanya didapat dari orang tua biologisnya sebagai sebuah kewajiban.
Namun, masyarakat juga punya kewajiban secara bersama-sama mengasuh anak tanpa melihat status biologisnya, terutama kepada anak PMI.
Tujuannya agar pendidikan anak PMI tidak terbengkalai selama ditinggal orang tuanya bekerja ke luar negeri.
"Jadi masyarakat ikut bertanggung jawab terhadap kelangsungan pendidikan anak-anak yang ditinggal bekerja ke luar negeri," terang Menaker Ida.
Dia juga menyampaikan pihak Kemnaker sedang berupaya mengembangkan program ini mengingat begitu pentingnya pilar community parenting.
Salah satunya melalui kerja sama antara Ditjen Binapenta dan PKK Kemnaker dengan Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKKNU).
"Kerja sama ini telah menghasilkan empat buku panduan bagi pengelola Desmigratif dalam memberikan pola pengasuhan kepada anak-anak yang ditinggal orang tuannya menjadi PMI," terangnya.
Kunjungan Menaker Ida Fauziyah ke Desmigratif Desa Anjani merupakan bagian dari rangkaian puncak peringatan Hari Migran Internasional 2022 yang berlangsung di Lombok Timur, NTB.
Dipilihnya NTB sebagai tuan rumah peringatan Hari Migran Internasional mengingat NTB merupakan salah satu daerah kantong PMI.
Untuk peringatan Hari Migran Internasional tahun ini, Kemnaker mengusung tema Pekerja Migran Indonesia Bangkit Bekerja, Indonesia Jaya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi