jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyampaikan berbagai kegiatan Presidensi G20 sepanjang tahun ini memiliki banyak strategis.
Menurutnya, potensi manfaat tersebut dapat diukur dari aspek ekonomi, politik luar negeri, dan pembangunan sosial.
BACA JUGA: Bertemu Ketua DPR Korsel, Jokowi Bocorkan Kendaraan yang Bakal Dipakai di KTT G20
Hal itu disampaikan Menaker Ida Fauziyah saat mengisi ceramah pada PKN LAN Tingkat I Angkatan LII Tahun 2022 secara virtual pada Selasa (22/3).
Dia menyebutkan manfaat pertama Presidensi G20 ini diharapkan berdampak langsung bagi perekonomian melalui peningkatan penerimaan devisa negara.
BACA JUGA: G20 EdWG, Mendorong Implementasi Kampus Merdeka di Kancah Dunia
Hal itu karena lebih dari 20 ribu delegasi internasional diperkirakan akan hadir kepada pertemuan yang akan diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia.
"Perhelatan G20 ini diharapkan akan berdampak pada sektor tenaga kerja. Sedikitnya akan ada sekitar 33 ribu pekerja baru untuk mendukung acara tersebut," beber Menaker Ida Fauziyah.
BACA JUGA: Kemendikbud Pikat Delegasi G20 EdWG dengan Keindahan Borobudur & Prambanan
Selain itu mengacu pada pengalaman sebelumnya, yakni Presidensi Turki, Argentina, Tiongkok, dan Jepang menunjukkan adanya dampak positif ke dalam negeri.
Tercatat jumlah kunjungan delegasi internasional mencapai lebih dari 13 ribu.
"Diperkirakan setiap KTT G20 menghasilkan pemasukan lebih dari USD 100 juta atau Rp 1,4 triliun kepada negara yang menjadi tuan rumah," sebutnya.
Manfaat berikutnya di bidang politik, yaitu sebagai Ketua G20, Indonesia dapat mendorong kerja sama dan menginisiasi hasil konkret pada ketiga sektor prioritas, yang strategis bagi pemulihan.
"Ini adalah momentum bagi Indonesia untuk memperoleh kredibilitas atau kepercayaan dunia dalam memimpin pemulihan global," ujarnya.
Menaker menegaskan dalam diplomasi dan politik luar negeri, kredibilitas adalah modal yang sangat berharga.
Manfaat ketiga, kata Menaker Ids, di bidang pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan.
Presidensi G20 menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa Indonesia terbuka untuk bisnis dan investasi.
Dalam ajang ini akan terdapat berbagai pameran atau event yang menampilkan kemajuan pembangunan Indonesia, dan potensi investasi di Indonesia.
"Diharapkan hal ini berpeluang menciptakan lapangan pekerjaan baru dan multiplier effect bagi perekonomian karena berkontribusi bagi banyak sektor," pungkasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi