jpnn.com, DEPOK - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri menghimpun beragam persoalan yang dihadapi komunitas anak muda di Kota Depok, Jawa Barat dalam mengembangkan inovasi dan kreativitas. Selanjutnya, Menteri Hanif berupaya mencarikan solusinya.
Selama ini komunitas otomotif, mural, musik dan sebagainya di Kota Depok kesulitan dalam mendapatkan fasilitas untuk menggelar kegiatan. Hambatannya terutama pada persoalan perizinan dan biaya yang mahal.
BACA JUGA: Menaker Kunjungi Industri Pengolahan Tembakau di Pamekasan
"Banyak persepsi negatif ke komunitas anak muda. Seperti komunitas mural, mereka dianggap hanya corat coret tembok saja. Sebenarnya kita hanya tidak bisa mengarahkan mereka saja. Pemerintah belum melihat potensi anak muda," kata Menaker Hanif saat bersilaturahmi dengan komunitas anak muda Depok di Perumahan Permata Depok, Sabtu (26/5).
Kesulitan juga dirasakan komunitas Pergerakan Muda Mudi Depok (PMMD) yang bergerak di bidang pendidikan. Komunitas itu membuat banyak taman bacaan untuk masyarakat, namun masih terkendala tempat dan dana.
BACA JUGA: Menaker Dorong Pemuda di Pamekasan Jadi Wirausaha Mandiri
Keluhan sama dirasakan komunitas musik di Depok. Pemusik dipandang sebelah mata dan biaya bermusik pun mahal.
"Kita tidak punya tempat untuk bermusik. Perizinan mengadakan kegiatan sulit dan mahal," ujar Udin dari komunitas musik Manusia Sejuta Rencana.
BACA JUGA: Menaker Gandeng KADIN Targetkan 400 Ribu Peserta Pemagangan
Menaker Hanif mengakui, di Indonesia komunitas masih belum berkembang karena inovasi dibatasi oleh aturan yang berpihak kepada standar pabrikan. Menurutnya, pembatasan inovasi membuat Indonesia kurang kompetitif.
“Di kita hukum melindungi standar pabrikan. Jadi jika ada produk hasil kreativitas seperti modifikasi motor atau mobil yang tidak sesuai standar pabrikan dianggap melawan hukum," ujarya.
Menteri yang gemar bermusik itu lantas mencontohkan Tiongkok. Basis ekonomi negeri berpopulasi terbesar di dunia itu justru dari komunitas dan home industry dengan cara meniru dan modifikasi produk yang sudah mapan.
"Di Tiongkok sepeda motor dipereteli. Lalu komunitas atau home industry ditawarkan untuk membuat masing-masing komponen sepeda motor. Mereka mampu dan diberikan target produksi setiap tahun. Dengan begitu ekonomi berjalan. Seharusnya kita bisa mencontoh Tiongkok," ungkap Menaker Hanif.
Acara silaturahmi yang digelar di ediaman pribadi Menteri Hanif itu diikuti oleh perwakilan dari berbagai komunitas. Antara lain Komunitas Solidaritas Otomotif Depok, Ikatan Mahasiswa Pemuda Depok, Komunitas Toyota Kijang Sawangan, Komite Nasional Pemuda Indonesia, Pergerakan Muda Mudi Depok dan komunitas musik Manusia Sejuta Rencana.(eno/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker Hanif: THR Paling Lambat H-7 Lebaran
Redaktur : Tim Redaksi