Menaker Hanif Jamin Berinvestasi di Indonesia Menguntungkan

Kamis, 27 September 2018 – 17:56 WIB
Hanif Dhakiri. Foto: Kemenaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri menjelaskan, tantangan ekonomi di era disrupsi Industri 4.0 semakin besar.

Namun, dia berani menjamin berinvestasi di Indonesia akan tetap memberikan dampak positif bagi penanam modal.

BACA JUGA: Ini Syaratnya Jika Pesantren Ingin Dapat Dana Rp 1 Miliar

“Saya pastikan berinvestasi di Indonesia akan membawa keuntungan bagi kita semua pada masa-masa yang akan datang, “ ujar Hanif saat menjadi pembicara pada US-Indonesia Investment Summit 2018 yang digelar AmCham Indonesia dan US Chamber of Commerce di Washington di Jakarta, Kamis (27/9).

Hanif menambahkan, pemerintah akan terus memberikan perhatian secara serius terhadap iklim investasi yang kondusif.

BACA JUGA: CPNS 2018, Kementerian Ketenagakerjaan Buka 241 Formasi

Salah satunya dengan menjaga  iklim ketenagakerjaan yang stabil dan semakin kondusif bagi investor.

“Adanya kepastian pengupahan, jaminan sosial, hubungan industrial yang baik serta perubahan paradigma Mayday yang makin kondusif akan mampu menarik investasi masuk ke Indonesia,” kata Hanif.

BACA JUGA: Hongkong Dilanda Badai Topan, Ini Pesan Menaker Hanif kepada

Dia menuturkan, pada 2019, Presiden Joko Widodo juga telah menetapkan fokus pembangunan pada bidang sumber daya manusia.

“Target nasional pelatihan vokasi mencapai 1,4 juta orang. Bahkan, presiden juga mengarahkan untuk membangun 1.000 BLK Komunitas di tahun 2019, “ kata Hanif.

Dalam bidang penempatan tenaga kerja, pemerintah mencanangkan penciptaan sepuluh juta lapangan kerja.

Dalam kurun waktu 2015 - Agustus 2018, pemerintah telah berhasil menempatkan 9.483.672 orang.

“Saya optimistis target sepuluh juta lapangan kerja pada tahun 2019 dapat tercapai,“ kata Hanif.

Capaian strategis lainnya, kata Hanif  dalam bidang hubungan industrial adalah meningkatnya kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja.

Hingga Agustus 2018, peserta jaminan sosial tenaga kerja mencapai 28.127.702 orang.

“Kami pun telah mendorong agar Mayday tidak lagi identik dengan demo buruh. Mayday is a funday! Terbukti, jumlah buruh yang mengikuti demo pada saat Mayday menurun dari 204.920 orang pada tahun 2015 menjadi 100.066 pada tahun 2018,” ujar Hanif.

Hanif Dhakiri berharap adanya kepastian pengupahan, jaminan sosial, dan perubahan paradigma Mayday ini dapat meningkatkan iklim ketenagakerjaan semakin kondusif dan berhasil.

 “Angka perselisihan industrial menurun dari 2.683 kasus pada tahun 2014, menjadi 1.316 kasus sepanjang Januari-Agustus 2018, “ ujarnya.

Hingga saat ini, kata Hanif , pihaknya sedang dan terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan vokasi melalui strategi triple skilling, yakni skilling, upskilling dan reskilling.

Bagi tenaga kerja yang belum punya keterampilan dapat mengikuti  program skilling agar punya keahlian di bidang tertentu.

“Bagi tenaga kerja yang telah memiliki skill dan membutuhkan peningkatan akan masuk program upskilling. Sedangkan yang ingin beralih skill dapat masuk ke program reskilling, “ ujar Hanif Dhakiri. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 12 Tahun Berkiprah, BNP2TKI Akan Menjadi Lembaga Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler