Menaker Hanif Semangati Mahasiswa agar Berani Berwirausaha

Minggu, 26 Agustus 2018 – 23:46 WIB
Menaker Hanif Dhakiri saat menyampaikan kuliah tamu di Universitas Nurul Jadid (UNJA), Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (26/8). Foto: Kemnaker

jpnn.com, PROBOLINGGO - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri mendorong mahasiswa bersikap responsif menghadapi perubahan. Caranya adalah getol mengembangkan diri menjadi wiruasahawan setelah menyelesaikan studi di kampus.

Menteri Hanif menyampaikan hal itu saat memberikan kuliah tamu bertema Peran Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Masyakarat Berkeadaban yang Mandiri, Kreatif dan Berdaya Saing Global di aula kampus Universitas Nurul Jadid (UNJA), Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (26/8). “Agar memberikan konstribusi signifikan kepada masyarakat dan negara,  mahasiswa dan para alumni hendaknya juga dibekali skill dan kompetensi untuk bisa bersaing di pasar kerja atau memulai wirausaha, “ ujarnya.

BACA JUGA: Menteri Hanif Semangati Delegasi Indonesia untuk ASC 2018

Hanif dalam paparan selama 70 menit itu menegaskan, untuk memperbanyak jumlah wirausaha di Kabupaten Probolinggo maka investasi paling utama bagi mahasiswa adalah memperkuat skill atau keterampilan dan kompetensi. “Skill dan kompetensi diperlukan agar anak muda di Probolinggo bisa melindungi dirinya dalam dunia yang penuh persaingan,“ ujarnya.

Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mendorong mahasiswa UNJA menekuni kewirausahaan. Alasannya bidang kewirausahaan di Indonesia masih lembah.

BACA JUGA: Menaker Paparkan Capaian dan Target Kinerja Ketenagakerjaan

Menteri Hanif memerinci, jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 3,1 persen atau belum sampai 4 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 263 juta. Jumlah tersebut masih kalah dibandingkan Malaysia yang sudah mencapai 5 persen, Singapura (7  persen), maupun Jepang (9 persen).

Padahal kalau negara mau makmur, katanya, jumlah pengusahanya harus banyak. Oleh karena itu Hanif juga meminta mahasiwa yang telah lulus tidak berorientasi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

BACA JUGA: Menaker: Penyaluran Bantuan Gempa Harus Sampai ke Masyarakat

“Artinya ada PR (pekerjaan rumah, red) besar di republik ini, yakni bagaimana anak-anak muda ini didorong bukan sekedar punya skill untuk bekerja, tetapi yang penting bagaimana punya skill untuk menciptakan lapangan kerja sehingga anak-anak tak bergantung kepada lapangan kerja,“ tuturnya.

Menteri Hanif menambahkan, dua kunci utama untuk menjadi wirausaha adalah kreatif dan inovatif. "Kalau mau kreatif dan inovatif, harus keluar dari rutinitas agar perspektifnya berubah. Kalau terpaku rutinitas, maka sulit untuk kreatif dan berkembang, " katanya.

Selain itu, Hanuf juga mendorong mahasiswa UNJA mampu melihat perkembangan zaman ke depan dengan menyesuaikan diri dan tidak bergantung kepada institusi. Menurutnya, kelebihan pendidikan pesantrean adalah karakter, akhlak dan adab yang merupakan pondasi utama setiap pribadi.

“Selebihnya keterampilan, kompetensi maupun kreasi bisa dikembangkan melalui pribadi. Tetapi  harus dorong juga kepada pribadi-pribadi yang haus ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas diri, “ katanya.

Lebih lanjut Menteri Hanif mengatakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi - JK) tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur. Sebab, pemerintah juga memperhatikan pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Selaras dengan program tersebut, Kemnaker telah merintis pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Pesantren di 50 titik pada tahun lalu. Sedangkan BLK Pesantren tahun ini dibangun di 75 titik.

“Tahun 2019, Presiden Jokowi langsung memerintahkan membangun 1000 titik BLK di 1000 pesantren. Saya pesan adik-adik di pesantren ini untuk terus memperkuat daya saing,“ ujar Hanif yang dalam kunjungannya didampingi Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan Ditjen Binalattas Kemnaker Dudung Heriyadi.(eno/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker: Kisah Pardi, Si YouTuber Sukses Bisa Ditiru


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler