jpnn.com, SURABAYA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan, UUD 1945 dan aturan yang berlaku kini memberikan kesempatan besar kepada perempuan untuk masuk di berbagai bidang kehidupan.
Karena itu, kaum perempuan harus terus mengasah diri agar dapat mengisi berbagai ruang yang tersedia.
BACA JUGA: Sekjen Kemnaker: Anggota G20 Apresiasi Langkah Indonesia
Hal tersebut disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam acara NU Woman Talk bertajuk Woman Take Action, The Next Woman Leaders and Enterpreneurs yang berlangsung di Surabaya, Jumat (11/3).
Dalam paparannya, Menaker menyatakan, konstitusi membuka peluang besar bagi perempuan untuk berkarya.
BACA JUGA: Dua Isu Utama Ini Dibahas di Hari Kedua EWG G20, Begini Harapan Sekjen Kemnaker
Hal tersebut menjadi tantangan bagi perempuan dan lembaga atau organisasi yang bergerak di bidang keperempuanan.
"Apakah peran publik, kepemimpinan politik, termasuk peran untuk menjadi seorang enterpreneur. Kesempatannya itu sangat terbuka. Pertanyaannya, apakah kita mampu memanfaatkan itu?" kata Menaker Ida.
BACA JUGA: Sekjen Anwar Sanusi Beber Langkah Nyata Kemnaker Hapus Diskriminasi di Tempat Kerja
Menurut Menaker, untuk menjawab tantangan tersebut, hal pertama yang harus disiapkan perempuan adalah kompetensi.
Secara umum, SDM Indonesia masih berpendidikan menengah ke bawah.
"Dalam kondisi yang masih ada tantangan pada SDM, pertama kami harus mendorong perempuan untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, lebih khusus kompetensi," katanya.
Kedua adalah memperkuat literasi digital.
Sebab, di era digitalisasi, peran teknologi dan informasi sangat besar dalam kehidupan manusia.
''Kami harus menyiapkan perempuan-perempuan untuk bisa mengetahui kebutuhan teknologi dengan terus tanpa henti melakukan inovasi," katanya.
Menaker menjelaskan, pentingnya isu pembangunan SDM dan penguatan literasi digital membuat pemerintah menjadikan isu pembangunan SDM sebagai salah satu prioritas kerja.
Di Kemnaker, isu pembangunan SDM diperkuat melalui pelatihan vokasi di BLK.
Selain itu, Kemnaker terus menggencarkan pembangunan program BLK Komunitas.
Sejak 2017 hingga 2021, Kemnaker membangun 2.912 BLK Komunitas.
"Kini, inovasi makin mudah dengan cara terus-menerus diasah. Lembaga perempuan harus ikut mengasahnya agar perempuan memiliki kepekaan, kemampuan, dan adaptif dengan lingkungan," ujarnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi