jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menyebutkan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan meningkat di masa pandemi.
Menurutnya, hal ini menguatkan asumsi bahwa perempuan itu lebih tangguh dibandingkan dengan laki-laki.
BACA JUGA: Kemnaker Penyelenggara G20 Ketenagakerjaan, Sekjen Anwar: Kami Ingin Jadi Tuan Rumah yang Sukses
Sekjen Anwar juga mengungkapkan sektor tenaga kerja formal adalah sektor yang paling banyak terdampak pandemi.
"Banyak perusahaan mengurangi pekerjanya minimal mengurangi jam kerja atau merumahkan, selain ada pilihan yang tidak mudah yakni dengan PHK," ucap Sekjen Anwar Sanusi saat menjadi pembicara pada webinar focus group discussion (FGD) Kebijakan Nasional Ketenagakerjaan dalam Mencapai Brisbane Goal, Rabu (9/3).
BACA JUGA: Hari Musik Nasional 2022, Menaker Ida Fauziyah Sampaikan Kabar Baik untuk Pekerja Musik
Sekjen Anwar menyampaikan melalui ratifikasi konvensi International Labour Organization (ILO) nomor 111, negara harus menghapuskan segala bentuk diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan berdasarkan ras, warna, jenis kelamin, agama, keturunan, dan pandangan politik.
"Ini menjadi rujukan terkait pengarusutamaan gender untuk bisa memberikan ruang kepada perempuan agar mendapatkan akses pekerjaan yang layak," katanya.
BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Ingin Hasil Pembahasan EWG G20 Bermanfaat untuk Indonesia dan Dunia
Langkah nyata yang dilakukan Kemnaker untuk menghapuskan diskriminasi di tempat kerja, di antaranya melalui pemberdayaan perempuan dalam peningkatan kesempatan kerja, yang diimplementasikan dengan program padat karya serta pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah pusat dan daerah atau BLK Komunitas.
Sekjen Anwar menambahkan langkah lainnya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas pekerja perempuan melalui partisipasi yang besar di pasar kerja.
"Saya rasa itu adalah langkah-langkah yang sedang dilakukan untuk bisa mengawal bagaimana pemerintah bisa memberikan rasa aman di lingkungan kerja terutama bagi perempuan," pungkasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi