Menaker Ida Fauziyah Ajak Alumni UINSA Beradaptasi dengan Perubahan Zaman

Sabtu, 28 Mei 2022 – 22:27 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat menghadiri Halalbihalal MAFASH Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Sabtu (28/5). Foto: Dokumentasi Kemnaker

jpnn.com, SURABAYA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyempatkan menghadiri Halalbihalal MAFASH Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dalam lawatannya ke Jawa Timur, Sabtu (28/5).

Dalam acara tersebut, Menaker Ida mengingatkan para alumni UINSA agar beradaptasi dengan perubahan zaman.

BACA JUGA: Pabrik Garudafood di Gresik Raih 2 Penghargaan dari Menaker Ida Fauziyah

Sebab, perubahan akibat teknologi digitalisasi sekarang ini berlangsung begitu cepat.

Karena itu, mantan anggota DPR itu menegaskan perubahan dalam berbagai sektor akibat dari revolusi industri 4.0, termasuk perubahan di sektor ketenagakerjaan, tidak bisa dihindari.

BACA JUGA: Menaker Anugerahkan Penghargaan Kepada 15 Gubernur sebagai Pembina K3 Terbaik

"Untuk itu, kita sebagai alumni UINSA harus terus menyiapkan diri agar tidak ketinggalan zaman. Kita harus menyiapkan diri menyambut segala profesi," pesan Menaker Ida Fauziyah.

Menurutnya, tantangan yang tidak bisa dihindari oleh sektor ketenagakerjaan Indonesia dari revolusi industri 4.0 adalah hadirnya penggunaan teknologi digital, automasi, dan pertukaran data secara cepat dalam segala aspek.

BACA JUGA: Menaker Dorong Pengemudi Terlindungi Jamsostek dan Dapat Meningkatkan Kompetensi

Sebab, katanya, dunia kerja kini digerakkan oleh hal-hal, seperti artificial intelligence, internet of things, dan big data.

"Teknologi berkembang begitu cepat dan semakin cepat dengan adanya pandemi Covid-19. Kita dipaksa masuk ke era revolusi industri 4.0," ungkapnya.

Menaker Ida menambahkan revolusi industri 4.0 membawa dampak pada hilangnya banyak jenis pekerjaan, tetapi juga pada saat bersamaan memunculkan banyak jenis pekerjaan baru.

Dia pun meminta alumni UINSA untuk terus meningkatkan kompetensinya agar menyesuaikan dengan berbagai jenis pekerjaan baru.

"Kita harus tingkatkan kemampuan dan kecerdasan kita agar bisa shifting, kalau tidak ya kita tertinggal dan terganti," pungkasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler