Menaker Ida Fauziyah Ajak ASEAN Tingkatkan Kerja Sama dan Kolaborasi Kembangkan SDM

Selasa, 13 Juni 2023 – 22:40 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah bersama Dirjen ILO Gilbert Huongbo pada acara pada The 2023 ASEAN Labour Ministers' Breakfast Meeting, Jenewa, Swiss, Selasa (13/6). Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, JENEWA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengajak negara-negara ASEAN meningkatkan kerja sama dan kolaborasi pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Langkah tersebut perlu dilakukan guna mendorong peningkatan daya saing kawasan ASEAN terhadap ekonomi global.

BACA JUGA: Pidato di ILC ke-111 Jenewa, Menaker Ida Fauziyah Sampaikan 3 Hal Penting

"Langkah-langkah penting perlu dilakukan untuk mempromosikan daya saing dan inovasi kita, meningkatkan partisipasi kita dalam rantai nilai global, serta meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian masyarakat ASEAN," kata Menaker Ida Fauziyah pada The 2023 ASEAN Labour Ministers' Breakfast Meeting, Jenewa, Swiss, Selasa (13/6).

The 2023 ASEAN Labour Ministers' Meeting adalah pertemuan tahunan dan pada tahun ini Indonesia memegang Keketuaan ASEAN 2023.

BACA JUGA: Kemnaker Canangkan Perkebunan Kelapa Sawit Bebas Pekerja Anak, Ini Harapan Menaker Ida

Pertemuan tersebut dihadiri Menaker Brunei Darussalam, Menaker Malaysia, Wamenaker Laos, Wamenaker Filipina, Pejabat Perwakilan dari Negara Kamboja, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Dirjen ILO Gilbert Huongbo.

Menteri Ida mengatakan ASEAN adalah wilayah dengan lebih dari 600 juta penduduk dan PDB gabungan lebih dari USD 3 triliun.

Menurutnya, dengan adanya kerja dan kolaborasi antarnegara ASEAN maka akan membantu pada pencapaian tujuan bersama, yakni memajukan keadilan sosial dan mempromosikan pekerjaan yang layak untuk semua.

"Mengembangkan SDM melalui pembelajaran sepanjang hayat dan optimalisasi pemanfaatan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat ASEAN merupakan tujuan bersama ASEAN," tegas Menaker Ida.

Selain itu, ia juga mengajak ASEAN untuk memperioritaskan platform yang berpusat pada manusia dan inklusif.

Platform ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelindungan pekerja migran, yang mana telah berperan penting dalam membangun komunitas regional ASEAN.

"Mengingat hal itu, ada kebutuhan mendesak bagi ASEAN bekerja sama dengan mitra kita untuk memberikan pelindungan yang lebih baik kepada para pekerja migran kita sepanjang siklus migrasi. Ini untuk memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal dalam pembangunan komunitas regional kita," jelasnya.

Masih kata Menaker Ida Fauziyah, dengan penguatan kerja sama dan kolaborasi yang telah terjalin antara negara ASEAN selama ini akan membantu pencapaian tujuan bersama untuk memajukan keadilan sosial, serta mempromosikan pekerjaan yang layak untuk semua.

"ASEAN perlu mengeksplorasi lebih lanjut cara-cara untuk mengerjakan kedua prioritas ini, terutama melalui kerja sama di antara Negara-negara Anggotanya dan mitranya, serta organisasi internasional yang relevan, termasuk ILO," tegas Menaker Ida Fauziyah.

Dia menyebutkan salah satu isu penting yang perlu didorong di kawasan ASEAN adalah mencegah kekerasan seksual di tempat kerja yang merupakan salah satu agenda prioritas di regional ASEAN.

Indonesia sendiri telah menerbitkan aturan terkait pencegahan kekerasan seksual di tempat kerja.

"Ini penting untuk memastikan agar kondisi tempat kerja bebas dari kekerasan seksual. Hal ini juga penting untuk kita lakukan bersama sebagai upaya menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman, dan produktif, serta menjaga keberlangsungan usaha," pungkasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler