jpnn.com, JENEWA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyampaikan 3 hal penting saat berpidato dalam Konferensi Perburuhan Internasional atau International Labour Conference (ILC) ke-111 di Jenewa, Swiss, Selasa (13/6) waktu setempat.
Dia menekankan tiga hal penting perlu diperhatikan demi mewujudkan keadilan sosial di dunia kerja.
BACA JUGA: Kemnaker Optimistis UU Ciptaker Dorong Peningkatan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Hal penting pertama disampaikan Menaker Ida Fauziyah adalah pentingnya akses ke pekerjaan yang penuh dan produktif serta pembelajaran sepanjang hayat.
Karena itu, dia mendorong Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan anggotanya untuk mengembangkan strategi keterampilan yang kuat dan mempercepat program pendidikan dan pelatihan yang sesuai untuk masa depan.
BACA JUGA: Kemnaker Canangkan Perkebunan Kelapa Sawit Bebas Pekerja Anak, Ini Harapan Menaker Ida
"Kedua, revitalisasi lembaga pasar kerja adalah kunci dalam mengurangi ketidaksetaraan di dunia kerja," sebut Menaker Ida Fauziyah dalam pidatonya.
Dia menekankan perlunya dialog sosial untuk memastikan akses dan manfaat yang adil bagi pekerja rentan, seperti pekerja migran, pekerja sektor pertanian dan kesehatan, pekerja dengan disabilitas, serta pekerja perempuan dan pekerja muda.
BACA JUGA: Di ILC ke-111 Jenewa, Menaker Ida Paparkan Strategi Wujudkan Keadilan Sosial di Dunia Kerja
"Ketiga, meningkatkan kualitas dan kondisi dunia kerja melalui perlindungan pekerja dalam mendukung transisi yang berkeadilan akibat perubahan iklim," sebutnya.
Menaker Ida menekankan perlunya akses pekerja terhadap pelindungan sosial yang komprehensif melalui keterlibatan semua pemangku kepentingan dan kerja sama internasional yang lebih luas.
Dia juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah melakukan langkah-langkah konkret terkait memajukan keadilan sosial di tingkat nasional.
“Indonesia terus meningkatkan program, kebijakan, dan strategi ketenagakerjaan untuk mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan penciptaan lapangan kerja yang layak, serta menjadikan pasar kerja lebih inklusif dan berkelanjutan,” katanya.
Selain itu, Indonesia telah merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi melalui pembelajaran sepanjang hayat, menghasilkan G20 Strategi Keterampilan yang diperluas, dan mendorong harmonisasi standar pelatihan keterampilan dan sistem sertifikasi profesi di ASEAN.
Menaker Ida juga menegaskan komitmen Indonesia untuk mempromosikan dialog sosial dengan pemangku kepentingan berdasarkan kebebasan berserikat dan hak untuk perundingan bersama.
“Salah satunya seperti pembuatan Undang-Undang Cipta Kerja yang bertujuan untuk menciptakan dan meningkatkan peluang kerja serta memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para pekerja,” katanya.
Di akhir pidatonya, Menaker Ida Fauziyah menekankan komitmen penuh Indonesia untuk mendukung kinerja ILO.
Dia juga mengajak semua anggota ILO untuk terlibat dalam kerja sama yang konstruktif dan saling percaya, serta mendorong ILO untuk mendengarkan dan mengakomodasi kekhawatiran semua anggota secara seimbang dan adil, berdasarkan konsensus internasional. (mrk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpin Delegasi Indonesia di ILC ke-111 Jenewa, Menaker Ida Sampaikan Komitmen Pemerintah
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi