jpnn.com, SENTUL - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengapresiasi pelaksanaan program Kartu Prakerja yang telah dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat.
Menurutnya, program ini telah memberikan manfaat, berupa keterampilan serta produktifitas yang lebih baik.
BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah: Kartu Prakerja Bisa Meningkatkan Kompetensi CPMI
Hal ini disampaikan Menaker Ida Fauziyah saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju pada Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jumat (17/6).
Menaker Ida mengatakan dalam implementasinya program kartu prakerja, Kemnaker telah memiliki platform digital yang menjadi salah satu pelaksana program Kartu Prakerja, yakni melalui layanan Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker).
BACA JUGA: Menaker Ida: Implementasi Kartu Prakerja Membutuhkan Kerja Kolosal
Dalam layanan ini, terdapat berbagai pilihan jenis pelatihan dan lembaga pelatihan, baik melalui balai latihan kerja (BLK) milik pemerintah maupun lembaga pelatihan kerja (LPK) swasta.
Peserta program ini juga telah mendapatkan sertifikat pelatihan dari lembaga yang diikutinya.
"Tadi saya telah menyaksikan sendiri saat Presiden Joko Widodo berdialog langsung kepada alumni penerima manfaat program Kartu Prakerja, banyak sekali manfaat yang didapatkan," ungkap Menaker Ida.
Dia menyebutkan penerima manfaat Kartu Prakerja, ada yang sukses bekerja dengan penghasilan yang lebih baik.
Bahkan ada yang telah menjadi wirausaha mandiri dan mempekerjakan banyak orang.
Pada kesempatan tersebut, Menaker Ida mendukung penuh keputusan Presiden Jokowi yang memastikan program Kartu Prakerja masih berlanjut pada 2023.
"Untuk itu, kami akan terus melakukan evaluasi dan menyiapkan terkait kesiapan sistem layanan Sisnaker yang selama ini telah menjadi platform pelatihan program Kartu Prakerja," ungkap Menteri Ida.
Sebagai informasi, peserta Kartu Prakerja saat ini berasal dari 34 provinsi.
Peserta yang terdaftar Kartu Prakerja sudah berjumlah 12,8 juta orang.
Berdasarkan survei BPS, 88,9 persen peserta Kartu Prakerja merasakan peningkatan kemampuan (skill).
Sementara itu, jumlah peserta yang mendaftar sudah mencapai 115 juta dan jumlah peserta yang terverifikasi sebesar 84 juta orang. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi